Berita Kotim
NEWS VIDEO, Emak-emak di Sampit Berburu Bapok di Pasar Murah Kawasan Taman Kota
Ratusan emak-emak di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, berburu bahan pokok atau Bapok di Pasar Murah Pertokoan Pasar Mentaya Taman Kota.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT- Ratusan emak-emak di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, berburu bahan pokok atau bapok di Pasar Murah Pertokoan Pasar Mentaya Kawasan Taman Kota, Kamis (6/10/2022) pagi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan juga badan urusan logistik (Bulog) Sampit dan instansi terkait lainnya di Kotim menggelar kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dalam rangka menyeimbangkan harga bahan makanan pokok (Bapok) atau bahan pangan yang ada di Bumi Habaring Hurung.
Sampit tercatat mengalami inflasi tertinggi di Indonesia yang dipicu dari kenaikan Tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ditambah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Badan Pusat Statistik Gelar Rapat Koordinasi, Jelang Pelaksanaan Pendataan Regsosek Kotim 2022
Baca juga: NEWS VIDEO, Ungkap 128 Kasus Narkoba, Tahun 2022 Pengungkapan Terbesar Polres Kotim
Baca juga: Mahasiswa UPR Raih Penghargaan Bronze Medal di Event Lombok Essay Competition
rangka menekan angka inflasi tersebut, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat bertandang ke Sampit belum lama ini menegaskan, pihaknya terus berupaya bersama-sama menekan angka inflasi tersebut.
Salah satu yang dilakukan yakni dengan mengadakan secara periodik pasar murah penjualan bahan makanan pokok seperti beras, gula, mainyak goreng, gas elpiji termasuk bahan makanan lainnya seperti ikan sungai dan telor.
Pantauan di lokasi penjualan bahan makanan pokok atau bapok, ratusan waega terutama emak-emak berdatangan untuk membeli bahan makanan yang dijual murah tersebut.
Isnaini salah satu emak-emak yang turut membeli bahan makanan pokok yang dijual di lokasi pasar murah tersebut, dia mengaku banyak membeli bapok yang dijual.
"Saya beli telor tiga tabak harganya murah satu tabak hanya Rp40 ribu saja, jauh lebih murah dibandingkan membeli di pasar bisa yang pertabak dikenakan Rp50 ribu-60 ribu," ujarnya saat di wawancarai Tribunkalteng.com.
Dia mengatakan, membawa dua orang saudaranya untuk membeli bapok yang dijual tersebut, agar semua kebagian bapok dengan harga murah.
Bukan hanya bapok yang di jual di lokasi tersebut, termasuk gas elpiji juga di jual di lokasi pasar murah tersebut dengan harga agen.
Namun begitu ternyata tidak semua emak-emak yang datang ke lokasi tersebut yang bisa mendapatkan bapok dengan harga murah, karena beberapa warga yang datang terlambat mengaku tidak dapat bapok karena kehabisan.
Baca juga: Rumah Pasutri Korban Pembunuhan di Palangkaraya, Tak Lagi Dihuni Pemiliknya Usai Kejadian
Baca juga: Pengunjung THM Palangkaraya Dites Urine, Tim Gabungan Tidak Temukan Pengunjung Pakai Narkoba
Baca juga: Mal Pelayanan Publik Kotim Tahun 2023 Operasional, Akan Melayani 252 Jenis Pelayanan Masyarakat
Sementara itu, Kepala Bulog Kotim, Kepala Perum Bulog Sub Divre Sampit Roni Hadianto, saat dimintai komentarnya terkait pasar murah yang digelar mengakui warga antusiasi datang ke lokasi.
"Ya benar, cukup banyak warga yang datang untuk membeli bahan makanan pokok yang dijual murah. Kami dari Bulog menyediakan beras dan gula serta minyak goreng untuk pasar murah hari ini," ujarnya.
Diakatakan dia, pelaksanaan pasar murah yang digelar tersebut merupakan gabungan dari beberapa instansi dari Bulog, Dinas Perikanan, Perindag Kabupaten dan Provinsi juga ada pedagang pasar.
