Berita Kotim
Pasar Murah Tekan Inflasi di Kotim, Emak-emak Antusias Membeli, 1 Jam 2000 Paket Bapok Ludes
Pasar Murah tekan inflasi di Kotim, diserbu kalangan emak-emak sehingga dalam 1 Jam paket bahan pokok disediakan panitia ludes dibeli.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Pasar Murah tekan inflasi di Kotim, diserbu emak-emak sehingga dalam 1 Jam paket bahan pokok disediakan panitia ludes dibeli.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pasar murah yang dipusatkan di Taman Kota Sampit, Jalan D.I Panjaitan, Minggu (18/9/2022).
Antusias masyarakat begitu tinggi menyambut kegiatan ini, hingga hanya dalam waktu 1 jam sebagian besar bahan pokok yang disediakan pada pasar murah itu habis terjual.
Kegiatan pasar murah kali ini merupakan kerja sama dari Pemkab Kotim dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baca juga: Harga Bahan Pokok Palangkaraya Fluktuatif, Atasi Inflasi Tiap Kelurahan Digelar Operasi Pasar Murah
Baca juga: Pasar Murah bahan Pangan Kotim, Digelar di 3 Lokasi Sebanyak 2000 Kupon Paket Sembako Ludes
Baca juga: KKN Mahasiswa UPR di Kotim, Ajak Warga Teluk Sampit Manfaatkan Tempurung Kelapa Jadi Briket
Dalam rangka menyeimbangkan harga pasar dan upaya menekan inflasi. Tak hanya di Kotim, kegiatan ini digelar serentak di seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalteng.
Pembukaan pasar murah dipimpin oleh Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, secara virtual disaksikan jajaran pejabat pada masing-masing daerah.
Khususnya di Kotim, acara pembukaan dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Fajrurrahman, didampingi Asisten II Setda Kotim, Alang Arianto, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim, Zulhaidir, dan sejumlah pejabat lainnya.
“Alhamdulillah, hari ini kami menggelar pasar murah sekaligus pasar penyeimbang kerjasama dari Pemprov Kalteng dan Pemkab Kotim. Kami bersyukur antusias masyarakat yang cukup tinggi, semoga adanya pasar murah ini bisa membantu meringankan beban ekonomi masyarakat,” tutur Fajrurrahman.
Ia menyampaikan, dalam pelaksanaan pasar murah ini pemerintah menggandeng sejumlah distributor dan agen.
Berbagai komoditas disediakan pada pasar murah tersebut, seperti beras, cabai, bawang merah, telur, gula, minyak goreng, ikan segar, sampai LPG 3 kg.
Semua komoditas tersebut telah mendapat subsidi dari pemerintah, sehingga dibandrol dengan harga dibawah pasaran lokal.
“Kalau melihat dari data statistik, LPG merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi sebesar 0,51 persen. Makanya dengan partisipasi agen pada kegiatan pasar murah in diharapkan berkesinambungan, sampai harga dipasaran seimbang sesuai harapan pemerintah,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam pasar murah ini komoditas pangan ada yang dijual dalam bentuk paket ada pula eceran.
Namun, untuk paket sembako khusus bagi masyarakat yang memiliki kupon yang sebelumnya dibagikan dinas terkait maupun melalui kecamatan setempat. Kupon ini diutamakan bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi bawah.
Sedangkan, masyarakat umum masih dibolehkan untuk berbelanja kebutuhan pokok di pasar murah tersebut dan tetap mendapat subsidi, tapi dalam bentuk eceran.
Meski demikian, tidak menyurutkan antusiasme masyarakat. Karena hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam berbagai komoditas yang tersedia di pasar murah habis terjual.
Yang bertahan agak lama hanya paket sembako karena sebagian warga yang memiliki kupon agak terlambat datang dan satu lagi adalah LPG 3 kg lantara setiap pembeli hanya boleh membeli 1 tabung dan perlu melalui tahap administrasi sehingga memakan waktu untuk mengantre.
Sementara jumlah barang beserta harga yang disediakan pada pasar murah kali ini antara lain, dari Pemprov Kalteng ada 2000 paket sembako terdiri dari beras 5kg, minyak goreng 1 liter, dan gula 1kg, dibandrol dengan harga Rp 50 ribu dari harga normal Rp 150 ribu.
Lalu, Pemprov Kalteng juga memberikan subsidi Rp 5 ribu per kilogram untuk beras siam epang dan beras bulog yang masing-masing jenis didatangkan sebanyak 1 ton.
Adapula, subsidi ikan segar sebesar 50 persen dari harga pasaran, terdiri dari ikan nila dan ikan patin.
Sedangkan, dari Pemkab Kotim ada subsidi bawang merah dari harga Rp 35 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram, cabai rawit dari Rp 68 ribu menjadi Rp 50 ribu, dan telur dari Rp 65 ribu menjadi Rp 45 ribu.
Dalam hal ini Pemkab Kotim mendatangkan sebanyak 150 kg cabai rawit, 800 sap telur ayam, dan 500 kg bawang merah.

Disamping itu, Pemkab Kotim menggandeng beberapa agen LPG untuk menyediakan LPG 3kg pada pasar murah sebanyak 1.680 tabung dengan harga Rp 22 ribu untuk isi ulang per tabung.
Antusias para ibu rumah tangga mengerumuni stan penjual ikan segar pada Pasar Murah.
Harga ikan nila segar dibandrol cukup murah dibanding harga pasar, yakni dari Rp 35 ribu - Rp 37 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram, sehingga menarik minat masyarakat. (*)