Berita Kotim
Penemuan Jenazah di Sampit Diduga Sakit, Pria Paruh Baya Meninggal Duduk Membungkuk di Barak
Penemuan Jenazah di Sampit berjenis kelamin pria yang meninggal di sebuah rumah sewaan (barak) kayu dalam posisi tubuh duduk membungkuk.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Penemuan Jenazah di Sampit berjenis kelamin pria yang meninggal di sebuah rumah sewaan (barak) kayu dalam posisi tubuh duduk membungkuk.
Penemuan jenazah tersebut membuat warga yang tinggal di Jalan Biak, RT 30 RW 14, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) geger.
Pria paruh baya tak bernyawa tersebut bernama Murin berusia 52 tahun, diduga korban meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.
Kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 10:00 WIB, Minggu (28/8/2022), sontak membuat warga sekitar geger dan segera mencari bantuan.
Baca juga: Enam Wanita Pingsan, Kelelahan Menonton UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Venue Festival
Baca juga: Antusias Penonton UCI MTB Eliminator World Cup 2022, Naik Atas Truk Tangki Hingga di Atap Hotel
Baca juga: Bupati H Halikinnor Berikan Insentif Guru Mengaji di Kotim, Camat Diminta Lakukan Pendataan
Menurut Ketua RT 30, Musmulyadi, penemuan jenazah tersebut berawal ketika seorang warga ingin memberikan makan kepada korban yang dititipkan melalui anak-anak yang bermain di sekitar lokasi.
Namun, saat dipanggil oleh anak tersebut tidak ada jawaban dari dalam barak. Hal tersebut membuat warga yang bersangkutan seakan mendapat firasat buruk, sehingga memutuskan untuk masuk ke dalam barak dan mengecek kondisi korban.
“Saat dipanggil oleh anak-anak tidak ada jawaban, lalu warga setempat masuk dan memeriksa, lalu ditemukan bahwa yang bersangkutan sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi membungkuk atau tertelugkup ke lantai menghadap dinding dengan sebuah kain yang dipegang erat di tangan kanannya.
Sambil mengenakan sarung dan kaos biru bertuliskan Caleg DPR RI Nomor Urut I Dapil Kalteng dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Dari keterangan Musmulyadi, korban berasal dari Desa Luwuk Ranggan, Kecamatan Cempaga. Korban tinggal seorang diri di barak kayu yang sudah tua dengan tarif Rp 150 ribu per bulan. Sedangkan, anak dan istrinya berada di kampung.
“Sudah dua tahun yang bersangkutan menetap di barak tersebut, dalam kesehariannya memang jarang keluar rumah dan bergaul dengan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Meski, cenderung tertutup menurut Musmulyadi warga sekitar cukup perhatian terhadap almarhum dan sering memberikan makanan.
Apalagi, korban diketahui sering sakit-sakitan dan tidak mampu bekerja, sehingga membuat warga sekitar iba.
Adapun, korban terakhir terlihat sedang duduk-duduk di teras barak pada Kamis (25/8/2022) malam, sebelum kemudian ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Kini jenazah korban telah dibawa ke RSUD dr. Murjani Sampit untuk dilakukan visum. Sementara di sekeliling barak telah dipasangi garis polisi.
Baca juga: Cegah Perundungan di Sampit, Komunitas Pemuda Kotim Berkarya Gelar Talk Show Edukasi Masyarakat
Baca juga: Satpol PP Kotim Tegakkan Perda, Bangunan Memakai Ruang Milik Jalan Ditertibkan
Baca juga: Perjudian di Kotim, Terlibat Judi Online Seorang Karyawan Swasta Ditangkap Petugas Polsek Cempaga