Serangan Covid-19 Kembali Naik, 3 Hari Terakhir di Atas 500 Kasus, Luhut Cemas, Ini Kata Menkes
Berdasar data, selama 3 hari terakhr kasus positif Covid-19 kembali berada di atas 500 kasus.
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Serangan virus corona belum berahir, bahkan saat ini kembali terjadi kenaikan kasus positif Covid-19.
Berdasar data yang ada di Satgas Penananganan Covid-19, selama 3 hari terakhr kasus positif Covid-19 kembali berada di atas 500 kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun angkat bicara menjelaskan penyebab kondisi ini.
Budi mengatakan, ada beberapa indikator yang harus dilihat dari kenaikan kasus Covid-19 yaitu kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah Lebaran, angka positivity rate dan varian baru virus Corona.
Baca juga: Kasus Covid-19 Kian Turun, RSUD Palangkaraya Bakal Kurangi Ruang Isolasi dari 20 Jadi 5 Unit
Baca juga: Palangkaraya PPKM Level 1, Ketua Satgas Covid-19 Dorong Percepatan Vaksinasi Dosis Lengkap
Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Palangkaraya Capai 32 Persen, 27 Kelurahan Sudah Zona Hijau
Menurut Budi, berkaca dari tahun lalu, kenaikan kasus Covid0-19 tahun ini wajar terjadi.
"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Budi mengatakan, saat ini, kenaikan kasus Covid-19 masih dalam taraf aman dibandingkan kenaikan kasus Covid-19 Lebaran 2021 dan libur tahun baru 2022.
Ia mengatakan, saat ini, angka positivity rate di tingkat nasional berada di angka 1,15 persen sehingga kondisi kasus masih terjaga.
"Saya sampaikan ke masyarakat tidak usah terlalu khawatir-khawatir amat karena kenaikannya dari 300 ke 500," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai dan mengikuti perkembangan kasus Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Yang penting waspada, jangan berlebihan paniknya, vaksinasi booster dipercepat prokes terutama pakai masker dalam ruangan pakai masker," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku khawatir dengan kasus harian Covid-19 yang sudah menembus 500 kasus per hari dalam beberapa waktu terakhir.
"Lihat angka tiga hari berturut-turut di atas 500, saya cukup khawatir," kata Luhut dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (9/6/2022).
Menurut data yang dirilis pemerintah, pada Kamis kasus Covid-19 mencapai 556, pada Rabu (8/6/2022) ada 520, Selasa (7/6/2022) sebanyak 518, dan Senin (6/6/2022) tercatat 342.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali itu mengakui, pengendalian Covid-19 di Indonesia sulit diprediksi menyusul kenaikan kasus harian dalam beberapa waktu terakhit.
Luhut menyebutkan, sebelum kembali tembus ke angka 500 kasus per hari, jumlah kasus harian Covid-19 sempat mencapai angka 200-300 kasus.
Di samping itu, Luhut menyebutkan, angka positivity Covid-19 di Indonesia juga kembali mencapai angka 1 setelah sempat berkisar di angka 0,5-0,8.
Selain itu, ia juga menyebut ada varian baru yang muncul di Amerika Serikat dan menyebabkan lonjakan kasus di sana.
"Itu sebabnya kita tidak buru-buru masuk di endemi, dan itu saya sarankan pada Presiden minggu lalu, kita tunggu dulu dua bulan ini pak," kata Luhut
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril juga mengatakan, kasus Covid-19 meningkat satu bulan atau 38 hari setelah libur Lebaran 2022.
"Ada kenaikan kasus Covid-19, baik kasus harian maupun kasus mingguan, pada hari ini sejumlah 558 setelah hari ke-38," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).
Syahril mengatakan, berkaca pada gelombang kasus Covid-19 setelah libur Lebaran 2021, kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada hari ke-27 setelah Lebaran.
Sementara itu, kenaikan kasus Covid-19 juga terjadi setelah libur Natal tahun 2021 pada hari ke-24.
"Begitu pun kalau kita lihat kasus Covid-19 di DKI Jakarta betul juga ada kenaikannya setelah hampir sebulan setelah lebaran maupun setelah pasca Nataru," ujar dia.
Meski demikian, Syahril mengatakan, kondisi Covid-19 saat ini masih terkendali. Hal itu ditandai dengan angka positivity rate di bawah 5 persen dan transmisi komunitas yang rendah.
"Positivity rate kita 1,15 persen sementara standar WHO di bawah 5 persen, transmisi komunitas di Indonesia masih rendah 1,03 per 100.000 per minggu, sementara Level 1 oleh WHO di bawah 20 kasus," tutur dia.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan, kasus tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate) di bawah 5
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Anak-disuntik-vaksin-Covid-19.jpg)