Serangan Covid-19 Kembali Naik, 3 Hari Terakhir di Atas 500 Kasus, Luhut Cemas, Ini Kata Menkes

Berdasar data, selama 3 hari terakhr kasus positif Covid-19 kembali berada di atas 500 kasus.

Editor: Dwi Sudarlan
Tribunkalteng.com/Pangkan Bangel
Seorang anak meringis kesakitan dan takut saat petugas medis memberikan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Jumat (31/12/2021). 

Luhut menyebutkan, sebelum kembali tembus ke angka 500 kasus per hari, jumlah kasus harian Covid-19 sempat mencapai angka 200-300 kasus.

Di samping itu, Luhut menyebutkan, angka positivity Covid-19 di Indonesia juga kembali mencapai angka 1 setelah sempat berkisar di angka 0,5-0,8.

Selain itu, ia juga menyebut ada varian baru yang muncul di Amerika Serikat dan menyebabkan lonjakan kasus di sana.

"Itu sebabnya kita tidak buru-buru masuk di endemi, dan itu saya sarankan pada Presiden minggu lalu, kita tunggu dulu dua bulan ini pak," kata Luhut

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril juga mengatakan, kasus Covid-19 meningkat satu bulan atau 38 hari setelah libur Lebaran 2022.

"Ada kenaikan kasus Covid-19, baik kasus harian maupun kasus mingguan, pada hari ini sejumlah 558 setelah hari ke-38," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Syahril mengatakan, berkaca pada gelombang kasus Covid-19 setelah libur Lebaran 2021, kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada hari ke-27 setelah Lebaran.

Sementara itu, kenaikan kasus Covid-19 juga terjadi setelah libur Natal tahun 2021 pada hari ke-24.

"Begitu pun kalau kita lihat kasus Covid-19 di DKI Jakarta betul juga ada kenaikannya setelah hampir sebulan setelah lebaran maupun setelah pasca Nataru," ujar dia.

Meski demikian, Syahril mengatakan, kondisi Covid-19 saat ini masih terkendali. Hal itu ditandai dengan angka positivity rate di bawah 5 persen dan transmisi komunitas yang rendah.

"Positivity rate kita 1,15 persen sementara standar WHO di bawah 5 persen, transmisi komunitas di Indonesia masih rendah 1,03 per 100.000 per minggu, sementara Level 1 oleh WHO di bawah 20 kasus," tutur dia.

Lebih lanjut, Syahril mengatakan, kasus tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate) di bawah 5

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved