Berita Palangkaraya
Warga Palangkaraya Keluhkan Harga Gas Elpiji Non Subsidi Naik Hingga Rp 22 Ribu di Tingkat Eceran
Warga Palangkaraya pengguna gas untuk memasak di dapur mengeluhkan tingginya harga gas elpii tingkat pengecer dalam beberapa hari ini.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Harga gas elpiji ditingkat eceran di Palangkaraya, Kalimantan Tengah melambung tinggi sehingga dikeluhkan warga setempat.
Pantauan Tribunkalteng.com, Senin (28/2/2022) harga elpiji tertentu ditingkat eceran melambung, misalnya harga Elpiji 5 kg dan 12 kg mengalami kenaikan.
Sejumlah pangkalan penjual gas elpiji mengakui kenaikan tersebut, yang diakui pangkalan kenaikkan langsung dari agen.
Seperti yang diungkapkan Pangkalan elpiji di jalan Rajawali, Palangkaraya, ditempat tersebut masyarakat membeli elpiji nonsubsidi subsidi 5 kg seharga Rp 100 ribu.
Baca juga: Pondok Pesantren Ora Aji Assalam Gus Miftah di Palangkaraya Mengacu Sistem Pendidikan Salafiyah
Baca juga: Penemuan Jenazah di Palangkaraya, Bejo Dikenal Pribadi Supel, Pekerja Keras di Mata Tetangga & Teman
Baca juga: Minyak Goreng Masih Sulit Diperoleh di Palangkaraya, Minim Pasokan Pedagang Bingung Tentukan Harga
Sedangkan untuk elpiji non subsidi 12 kg masyarakat membelinya dengan harga Rp 210 ribu, hal ini membuat masyarakat kaget, harga tiba-tiba melambung tinggi.
"Masyarakat kaget dengan naiknya harga elpiji non subsidi, kami jelaskan dari agen sudah segitu," kata pemilik Pangkalan Elpiji.
Kenaikan tersebut selisih Rp 13 ribu hingga 22 ribu sejak sabtu malam (26/2/2022).
Naikanya harga elpiji non subsidi menurutnya imbas perang Rusia dan Ukraina karena negara tersebut salah satu pemasok gas terbesar di dunia. Meskipun harga melambung tinggi stok elpiji dipastikan aman tidak sampai kekosongan.
Agen Elpiji PT. Betang Permai Energi menuturkan jika sejak tanggal 27 Februari kemarin ada surat edaran dari Pertamina tentang kenaikan harga elpiji nonsubsidi subsidi sebesar Rp 15.500 per kilo gram, namun berbeda-beda setiap pulau.
Saat dikonfirmasi mengenai harga elpiji subsidi 3 kg, Agen yang berada di Jalan Rajawali, Palangkaraya mengungkapkan tidak ada kenaikan, tetap Rp 22 ribu.
Masyarakat dibuat kelimpungan dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok di pasaran, yang sebelumnya minyak goreng sekarang gas elpiji non subsidi.
"Kaget harganya naik sekali, mau tidak mau harus beli karena memasak pakai gas elpiji, kalau tidak masak tidak makan juga. tolong pemerintah memperhatikan hal ini," pungkas Gumi seorang pembeli Gas Elpiji 5 kg. (*)