Berita Palangkaraya
Dua Belas Sekolah Tingkat SLTP Palangkaraya Belum Bisa Melakukan PTM, Ini Penyebabnya
Sebanyak dua belas sekolah tingkat SLTP atau SMP di Kota Palangkaraya hingga saat ini belum melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Sebanyak 38 sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) atau SMP di Kota Palangkaraya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) namun sebanyak dua belas sekolah lainnya hingga saat ini belum melaksanakannya.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Muhamad Aswani, mengatakan hal tersebut kepada Tribunkalteng.com, Senin (17/01/2022).
Dia mengatakan, kendala yang ada hingga masih ada sebanyak dua belas sekolah yang belum bisa melaksanakan PTM karena belum siapnya sekolah tersebut untuk melaksanakannya.
Kendala yang ada seperti harus mengisi data terkait ketersedian hand sanitizer, sarana cuci tangan, pendataan siswa ( wilayah zona merah, kuning atau hijau).
Baca juga: Penerapan PTM di Kota Palangkaraya Belum Dilakukan 100 Persen
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Usia 6 Sampai 11 Tahun Digencarkan Untuk Dukung Pelaksanaan PTM
Baca juga: Ketua Komisi Bidang Pendidikan DPRD Kota Palangkaraya Minta Prokes Ketat Saat PTM Dilaksanakan
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap 38 sekolah tingkat SMP yang sudah melaksanakan PTM tersebut.
Ini berdasarkan pemantauan pertemuan tatap muka (PTM) Siswa-siswi pendidikan di Palangkaraya sudah 2 minggu berjalan.
Setelah dilakukan evaluasi masih ada yang perlu diperbaiki salah hasil evaluasinya adalah kerap belum terkendalinya kerumunan saat pergantian sesi ketika belajar di sekolah.
"Ada sebanyak 140 an satuan pendidikan tingkat PAUD, SD dan SMP saat ini sudah direkomendasikan untuk melaksanakan PTM," tutur Aswani.
Selama 2 minggu PTM berlangsung belum ada laporan kepada Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya terkait kendala PTM.
Namun yang menjadi catatan adalah saat pergantian sesi keluar masuk siswa di Sekolah yang belum terkendali sehingga mengakibatkan kerumunan.
"Kami mengimbau kepada pihak sekolah untuk lebih ketat lagi menjaga proses, tak terkecuali saat pergantian sesi," tambah Aswani.
Baca juga: Andjar H Purnomo Sebut Ini Syarat Penerima Vaksin Booster di Kota Palangkaraya
Baca juga: Bupati Gunung Mas Unggah Video Marahi Sopir Truk PBS Tetap Lintasi Jalan Palangkaraya-Kuala Kurun
Sementara itu, sejumlah siswa SMP yang belum divaksin mencapai seribu orang, dari 11 ribuan siswa yang ada.
Merebaknya varian Covid-19 jenis Omicron di Indonesia yang hingga saat ini sudah ditemukan 138 kasus pada minggu kemarin membuat pihaknya ekstra memperketat kembali proses.
Juga untuk mendorong kepada siswa-siswi untuk melakukan vaksinasi agar PTM tidak diikuti rasa was-was. (*Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto))