Berita Kotim
Kebakaran di Kotim, Kapolsek Sebut Suara Ledakan Bukan Pemicu Awal Kebakaran Pasar Pundu
Kebakaran di Kotim, Kapolsek Cempaga Hulu IPTU Dwi Susanto memastikan suara ledakan yang terdengar saat kebakaran bukan pemicu awal kebakaran.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Kebakaran di Kotim, Kapolsek Cempaga Hulu IPTU Dwi Susanto, Selasa (4/1/2022) memastikan suara ledakan yang terdengar saat kebakaran bukan pemicu awal kebakaran.
Dia menjelaskan, adanya suara ledakan yang diceritakan warga, menurutnya ledakan itu terjadi setelah api menyambar kios di Pasar Pundu bukan pemicunya.
IPTU Dwi Susanto menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran yang terjadi di Pasar Desa Pundu tersebut.
"Tiga saksi masih diperiksa intensif dan pihak kepolisian masih melakukan lidik dari peristiwa kebakaran," ungkapnya.
Baca juga: Kebakaran Kotim, 2 Mobil dan 2 Sepeda Motor Hangus Dalam Kebakaran Pasar Desa Pundu
Baca juga: UPDATE Covid-19, 10 Kasus Baru Terkonfirmasi di 5 Daerah di Kalteng Tanggal 3 Januari 2022
Baca juga: Kebakaran di Kotim, Camat Minta PBS Sawit Turut Membantu Korban Kebakaran Pasar Pundu lewat CSR
Petugas Polres Kotim, Selasa (4/1/2022), masih melakukan olah TKP untuk mencari penyebab kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan rumah dan rumah toko di Pasar Desa Pundu tersebut.
Untuk perkembangan penyelidikan kebakaran Pasar Pundu Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) setelah dilakukan penyelisikan lebih lanjut.
Kapolsek Cempaga Hulu IPTU Dwi Susanto, menjelaskan tidak ada korban jiwa secara langsung akibat kebakaran.
Dia mengakui, memang ada satu orang yang meninggal dunia."Itu karena ada riwayat sakit jantung menurut keterangan keluarganya, tidak terkena api atau reruntuhan," ungkap IPTU Dwi Susanto kepada reporter Tribunkalteng.com.
Menurut dia, meninggalnya korban saat dibawa ke Puskesmas terdekat karena shok atau kaget menyaksikan baangunan tempat usahanya dilalap api.
Sementara itu, sebagian korban kebakaran Pasar Pundu sementara memilih menumpang ke tetangga ada juga mengungsi ke rumah saudara sembari menunggu bantuan dari pemerintah.
Dilokasi kebakaran terdapat 2 pos yang didirikan untuk mempermudah proses koordinasi dan bantuan kepada masyarakat.
Sementara bantuan sembako maupun kebutuhan pangan untuk korban juga ada dari Perusahaan Besar Swasta (PBS) Perkebunan Kelapa Sawit yang ada di Cempaga Hulu.
Sebagian masyarakat korban kebakaran setelah api meluluhlantakan sedikitnya 67 bangunan sudah ada yang menerima bantuan tersebut.
Untuk mengetahui berapa besar kerugian materil dan pemicu kebakaran hebat, pihaknya masih melakukan monitoring langsung kepada korban kebakaran.

Kapolsek Cempaga Hulu IPTU Dwi Susanto mengatakan, pihaknya akan membantu bagi masyarakat yang surat-surat berharganya ikut terbakar. (*)