Jasadnya Utuh dan Wangi, Terungkap Amalan Samsudin & 10 Orang Lainnya Setelah Puluhan Tahun Wafat

Jenazah Samsudin dan 10 orang lainnya adalah bagian dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.

Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Proses pemindahan jasad di TPU Grogol, Limo, Depok, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018). 

Semasa hidup Syamsudin dan istrinya tinggal di rumah Dani yang masih berada di Kelurahan Grogol.

"Dulu tinggal sama saya, waktu anak saya meninggal istrinya lagi hamil tujuh bulan.

Tapi sekarang istrinya sudah meninggal, jadi tinggal anaknya saja. Kemarin anaknya datang, dia sekarang sudah kerja," ujar dia.

Perihal jenazah anaknya yang masih utuh, Dani dan pihak keluarga sempat kaget.

Ia bersyukur melihat kondisi jenazah Samsudin yang tak banyak dialami jasad pada umumnya.

"Kaget juga sih kemarin. Tapi intinya kita bersyukur, ya mohon doanya saja. Semoga amalan almarhum diterima di sisi Allah SWT," tuturnya.

Jenazah Syamsudin satu dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.

c
Seorang pria memayungi seorang pria lain yang membawa jasad dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018), untuk kembali dimakamkan di pemakaman yang sudah disediakan. Ratusan jasad yang terkubur di TPU Grogol harus dipindahkan karena terdampak tol Antasari-Depok. (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Kebanyakan sesepuh desa

Dari data yang TribunJakarta.com himpun, lebih dari 10 jenazah di TPU Grogol masih dalam kondisi utuh saat digali untuk dipindahkan ke lokasi tak jauh dari makam lama.

Jumlah ini diperkirakan terus bertambah hingga 525 jasad dipindahkan demi proyek pengerjaan Tol Desari.

"Jasad yang utuh sih lebih dari 10, tapi yang banyak diberitain memang cuman beberapa. Tapi semua yang masih utuh itu kebanyakan orang yang meninggal zaman dulu," kata Yeni (47), warga sekitar TPU Grogol di Limo, Depok, Kamis (20/9/2018).

Kondisi jenazah yang masih utuh meski sudah dikubur selama puluhan tahun itu diketahui sejak pemindahan dimulai pada Minggu (16/9/2018).

Menurut Yeni, jenazah dalam kondisi utuh didominasi warga asli Kelurahan Grogol yang dikubur di TPU Grogol.

"Kebanyakan mah sesepuh sini. Memang enggak terlalu dibikin heboh karena pihak keluarga enggak mau. Makanya habis digali, langsung disalatkan dan dikubur kembali," ujar dia.

Tuti (68), ahli waris dari salah satu jenazah yang dipindahkan, mengatakan jasad yang masih utuh berasal dari keluarga terpandang yang kerap berbagi kepada sesama.

Meski enggan menyebut satu per satu nama almarhum atau keluarganya, Tuti menuturkan semasa almarhum hidup mereka selalu taat beribadah.

"Dari keluarga berada yang memang warga asli sini. Memang semasa hidupnya mereka hidupnya enggak neko-neko, mungkin karena itu jasad mereka masih utuh, ada juga yang pas digali makamnya wangi," tutur dia.

Sebagai informasi, hingga berita ditulis sudah lebih dari 200 jasad yang dipindahkan ke lahan dekat TPU Grogol yang disediakan pihak perancang Tol Desari.

Pemindahan dimulai sekira pukul 08.00 WIB hingga 16.00 atau 17.00 WIB dengan melibatkan panitia pemindahan dan puluhan pekerja yang penggali makam.

Hujan mengguyur

Hari kelima hujan sempat mengguyur tapi tak menghentikan proses pemindahan dan pemakaman ratusan jasad di TPU Grogolke lahan kosong.

Setelah hujan mereda pada pukul 14.03 WIB, pihak keluarga dibantu panitia pemindahan makam menguburkan jasad yang telah disalatkan.

"Harus dikuburkan sekarang biar selesainya cepat, tadi terhenti karena hujannya deras.

Sekarang sudah reda jadi dimulai lagi, karena besok libur dulu galinya. Baru lanjut kembali hari Sabtu nanti," kata Juma, satu dari sekian penggali kubur.

Pantauan TribunJakarta.com, pihak keluarga membantu proses penggalian dan pemakaman menggunakan terpal dan payung.

Sejumlah keluarga dan penggali kubur menanggalkan alas kaki guna menghindari tanah merah menempel pada alas kaki.

"Hati-hati, jangan sampai terpeleset, tanahnya licin soalnya," ujar seorang anggota keluarga saat membawa jasad kerabatnya.

Hujan deras sempat mengguyur sekira pukul 13.00 WIB dan menyebabkan pihak keluarga dan panitia menghentikan aktivitas penggalian.

Mereka berteduh di tenda panitia dan satu bangunan tempat jasad disalatkan sebelum dikuburkan.

Hingga pukul 14.45 WIB, hujan berintensitas sedang masih mengguyur wilayah Kelurahan Grogol.

Berat memindahkan makam Ibu

Juma (60) merupakan satu dari sekira 30 kuli penggali kubur dalam pemindahan 525 jasad yang terkubur di TPU Grogol dan terkena proyek pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari.

Membongkar makam bukan pengalaman pertama bagi Juma yang sejak kecil telah bermukim di RW 02 Kelurahan Grogol, Limo, Depok.

Meski bukan pengalaman pertama membongkar makam, Juma memiliki kesan tersendiri saat bekerja.

"Ada enam keluarga yang dikuburkan sini, termasuk kedua orangtua saya. Tapi makam orangtua keluarga saya enggak ada yang kena.

Rasanya bongkar makam ini agak gimana ya, susah jelasinnya, karena saya kenal yang dikubur dan keluarganya," kata Juma kepada wartawan di Limo, Depok, Kamis (20/9/2018).

Saat disinggung apakah setuju dengan pemindahan ratusan jasad, Juma enggan berkomentar dan menyerahkannya ke ahli waris makam yang dipindah.

Menurutnya pembangunan tol merupakan urusan orang-orang penting, sementara kelas pekerja sepertinya hanya mampu mengikuti kebijakan yang dibuat.

Ia hanya merasa khawatir kelak tak ada lagi prinsip gotong royong dalam masyarakat Kelurahan Grogol.

"Saya enggak mau ngomong soal itu, itu bagaimana ahli waris saja. Tapi saya cuman khawatir kalau nanti rasa gotong royong warga hilang.

Takutnya nanti kalau ada warga yang Meninggal Dunia nanti untuk gali kuburnya saja nyewa orang," ujarnya.

Ketua Koordinator Kerja Pemindahan Lahan Nian Darmawan menyebut awalnya memang ada warga yang menolak pemindahan.

Lenjong (60), warga RW 02 yang makam orangtuanya dimakamkan di TPU Grogol mengaku masih merasa berat memindahkan makam ibunya.

Terlebih saat mengetahui jasad ibunya yang dikebumikan lebih dari 20 tahun lalu itu sudah terkikis tanah. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunjakarta.com berjudul: Cerita Pemindahan 525 Jenazah Terdampak Tol Desari: Belasan Jasad Utuh, Didominasi Sesepuh Desa

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved