Jasadnya Utuh dan Wangi, Terungkap Amalan Samsudin & 10 Orang Lainnya Setelah Puluhan Tahun Wafat

Jenazah Samsudin dan 10 orang lainnya adalah bagian dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.

Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Proses pemindahan jasad di TPU Grogol, Limo, Depok, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018). 

TRIBUNKALTENG.COM, DEPOK - Jenazah Samsudin dan 10 orang lainnya adalah bagian dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.

Desari adalah jalan tol penghubung Jakarta dengan Depok, melintasi Kota Jakarta Selatan dan Kota Depok, sepanjang 21,54 kilometer terdiri dari 5 seksi pekerjaan.

Pihak keluarga mengungkap amalan dan perilaku semasa hidup almarhum Samsudin dan sekitar 10 orang lainnya, warga Kelurahan Grogol, Limo, Depok, Jawa Barat, yang jasadnya masih utuh serta wangi, kendati sudah terkubur puluhan tahun silam.

Seperti diberitakan, pembangunan proyek Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) berdampak pada pemindahan 525 jenazah yang terkubur di TPU Kumpi Saribah, Grogol, Limo, Depok, Jawa Barat.

Baca: Makam Dibongkar Setelah 42 Tahun, Jasad Guru Ngaji Ini Masih Utuh

Baca: Digarap Sejak Lama, Tiba-tiba Lahan Ijah Ditindih Sertifikat Dadakan, Kok Bisa?

Baca: Kisah Romantis Cinta Raja Norwegia, 50 Tahun Menikah dengan Wanita dari Rakyat Jelata

Camat Limo Herry Restu Gumelar, mengatakan seribuan jenazah yang dipindahkan ke lokasi baru di sebelah utara dari kompleks pemakamaman yang bakal tergusur untuk proyek tol Desari.

Belakangan, panitia pemindahan jenazah memastikan dari total 2 hektare TPU Grogol, sebutan akrab warga untuk TPU Kumpi Saribah, yang tergusur untuk tol Desari hanya 1600 meter persegi atau 10 persennya saja.

"Kita akan pindahkan semua jenazah yang terkena pembangunan tol ini sampai akhir bulan ini,” ucap Herry dilansir Kompas.com pada Selasa (18/9/2019).

Banyaknya jumlah jenazah yang dipindahkan, prosesnya tetap menaati tata cara yang diatur agama Islam karena TPU Kumpi Saribah memang untuk pemakaman Muslim.

“Alhamdulillah sampai dengan saat ini belum ada laporan terkait kendala. Semoga kondisi seperti ini dapat terjaga hingga semua makam rampung dipindahkan," ucap dia.

Ada cerita di balik pemindahan ribuan jenazah dari TPU Kumpi Saribah, di antaranya ada jasad yang masih utuh dan saat dipindahkan dari liangnya mengeluarkan aroma wangi.

Itu didasari cerita warga dan ahli waris jenazah.

TribunJakarta.com (grup Surya.co.id) mencoba menghimpun sejumlah fakta di balik pemindahan 1.100 jenazah dari TPU Kumpi Saribah ke lokasi baru.

c
Sejumlah orang menguburkan kembali jasad kerabat mereka yang baru dipindahkan dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Apa itu Desari?

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Tol Depok-Antasari Seksi I Antasari-Brigif/Cinere beroperasi pada September 2018.

Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pada Minggu (19/8/2018), pemilik akun, @myfifauto menulis, "Tol Desari telah dibuka."

Video tersebut telah ditonton 31 kali hingga saat ini.

Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menampik Tol Desari telah dibuka.

"Belum. (Kalau sudah beroperasi) pasti lewat saya kan," kata Basuki di kantornya seperti dilansir Kompas.com pada Senin (20/8/2018).

Basuki hanya menyebut, operasionalisasi Seksi I sepanjang 5,8 kilometer ini kemungkinan akan dilaksanakan pada September 2018.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Herry Trisaputra Zuna, dalam berbagai kesempatan mengatakan pekerjaan fisik tol garapan PT Citra Waspphutowa tak lama lagi akan menjalani uji laik operasi.

"Kalau fisiknya sudah ya langsung saja," ujar Herry.

Desari sebagai jalan tol penghubung Jakarta dengan Depok, melintasi Kota Jakarta Selatan dan Kota Depok, sepanjang 21,54 kilometer terdiri dari 5 seksi pekerjaan.

c
Proyek jalan Tol Depok-Antasari (Desari) di Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2017). Tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan di Tol Jagorawi serta jalur utama TB Simatupang dan Lenteng Agung. (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Keluarga ikhlas

Keluarga dan ahli waris mengikhlaskan jenazah keluarga mereka dipindahkan dari TPU Grogol demi pembangunan proyek Tol Desari.

Satu di antaranya, Tinah (47), warga RW 01 Kelurahan Grogol. Empat anggota keluarganya dimakamkan di sini.

"Sedih banget sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi, kalau sekarang saya dan keluarga sudah ikhlas. Keluarga saya ada empat yang dikuburkan di sini," kata Tinah kepada TribunJakarta.com pada Kamis (20/9/2018).

Empat keluarga Tinah yang dimakamkan di TPU Grogol terdiri dari mertuanya Ebroh, Nusin, Sanep, dan Hasenah yang merupakan adik mertua.

Keluarga besar Tinah memilih untuk memindahkan jasad ke lahan yang disediakan pihak pengembang Tol Desari.

"Dari keluarga milih dipindahkan ke lahan yang disediakan karena dekat. Jadi pas merawat makamnya mudah," dia menambahkan.

Warga lain, Dani, mengikhlaskan jasad putra pertamanya dipindah demi pembangunan Tol Desari.

Ia beralasan, lahan yang disediakan pihak pengembang tol dekat dengan makam anaknya yang meninggal pada 1996 silam itu.

Baca: Formasi Guru CPNS 2018, Berikut Syarat, Jadwal, dan Tahapan Seleksi di Kemenag Kalteng

Baca: Formasi CPNS 2018 di Provinsi Jawa Barat, Ada 1.085 Lowongan

"Dari keluarga besar sudah ikhlas, sudah menerima semua. Yang penting keluarga kita dikuburkan di tempat yang layak dan lokasinya masih dekat sini," tutur Dani.

Pernyataan serupa dilontarkan Mansur (56), warga RW 02 yang kedua orangtuanya dimakamkan di TPU Grogol.

Meski sempat merasa keberatan, akhirnya dia setuju memindahkan jasad kedua orangtuanya untuk kepentingan umum.

"Awalnya sempat berat juga melepasnya. Tapi kalau demi kepentingan umum ya mau bagaimana lagi, memang harus diikhlaskan. Selama keluarga tidak dipersulit dalam proses pemindahan," ucap Mansur.

TPU Kumpi Saribah berada di wilayah RW 01 dan RW 02. Pemakaman ini merupakan wakaf yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.

Pemindahan ratusan jasad yang dimulai sejak Minggu (16/9/2018) diharapkan rampung dalam waktu satu bulan.

Jasad Samsudin masih utuh

c
Dani (45) ayah Samsudin yang jasadnya masih masih utuh saat digali, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Ada cerita menarik dari jenazah-jenazah yang harus dipindahkan ke lokasi baru karena tergusur untuk Tol Desari, yakni jasad mereka masih utuh.

Jenazah Syamsudin satu di antara belasan jasad yang menurut para penggali kubur masih utuh.

Almarhum meninggal pada 1996 karena kecelakaan di Bogor saat menjadi sopir pabrik busa.

Terluka cukup parah, Syamsudin meninggal di Rumah Sakit PMI Bogor.

Menurut Dani, jenazah anaknya itu digali pada Rabu (19/9/2018).

Semasa hidup, Syamsudin dikenal sebagai pribadi yang baik kepada sesama dan taat beribadah.

"Enggak pernah ngerepotin orangtua. Ke tetangga juga baik, ramah sama semua orang. Habis lulus SMA dia langsung kerja di pabrik busa," cerita Dani kepada TribunJakarta.com pada Kamis (20/19/2018).

Semasa hidup Syamsudin dan istrinya tinggal di rumah Dani yang masih berada di Kelurahan Grogol.

"Dulu tinggal sama saya, waktu anak saya meninggal istrinya lagi hamil tujuh bulan.

Tapi sekarang istrinya sudah meninggal, jadi tinggal anaknya saja. Kemarin anaknya datang, dia sekarang sudah kerja," ujar dia.

Perihal jenazah anaknya yang masih utuh, Dani dan pihak keluarga sempat kaget.

Ia bersyukur melihat kondisi jenazah Samsudin yang tak banyak dialami jasad pada umumnya.

"Kaget juga sih kemarin. Tapi intinya kita bersyukur, ya mohon doanya saja. Semoga amalan almarhum diterima di sisi Allah SWT," tuturnya.

Jenazah Syamsudin satu dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.

c
Seorang pria memayungi seorang pria lain yang membawa jasad dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018), untuk kembali dimakamkan di pemakaman yang sudah disediakan. Ratusan jasad yang terkubur di TPU Grogol harus dipindahkan karena terdampak tol Antasari-Depok. (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Kebanyakan sesepuh desa

Dari data yang TribunJakarta.com himpun, lebih dari 10 jenazah di TPU Grogol masih dalam kondisi utuh saat digali untuk dipindahkan ke lokasi tak jauh dari makam lama.

Jumlah ini diperkirakan terus bertambah hingga 525 jasad dipindahkan demi proyek pengerjaan Tol Desari.

"Jasad yang utuh sih lebih dari 10, tapi yang banyak diberitain memang cuman beberapa. Tapi semua yang masih utuh itu kebanyakan orang yang meninggal zaman dulu," kata Yeni (47), warga sekitar TPU Grogol di Limo, Depok, Kamis (20/9/2018).

Kondisi jenazah yang masih utuh meski sudah dikubur selama puluhan tahun itu diketahui sejak pemindahan dimulai pada Minggu (16/9/2018).

Menurut Yeni, jenazah dalam kondisi utuh didominasi warga asli Kelurahan Grogol yang dikubur di TPU Grogol.

"Kebanyakan mah sesepuh sini. Memang enggak terlalu dibikin heboh karena pihak keluarga enggak mau. Makanya habis digali, langsung disalatkan dan dikubur kembali," ujar dia.

Tuti (68), ahli waris dari salah satu jenazah yang dipindahkan, mengatakan jasad yang masih utuh berasal dari keluarga terpandang yang kerap berbagi kepada sesama.

Meski enggan menyebut satu per satu nama almarhum atau keluarganya, Tuti menuturkan semasa almarhum hidup mereka selalu taat beribadah.

"Dari keluarga berada yang memang warga asli sini. Memang semasa hidupnya mereka hidupnya enggak neko-neko, mungkin karena itu jasad mereka masih utuh, ada juga yang pas digali makamnya wangi," tutur dia.

Sebagai informasi, hingga berita ditulis sudah lebih dari 200 jasad yang dipindahkan ke lahan dekat TPU Grogol yang disediakan pihak perancang Tol Desari.

Pemindahan dimulai sekira pukul 08.00 WIB hingga 16.00 atau 17.00 WIB dengan melibatkan panitia pemindahan dan puluhan pekerja yang penggali makam.

Hujan mengguyur

Hari kelima hujan sempat mengguyur tapi tak menghentikan proses pemindahan dan pemakaman ratusan jasad di TPU Grogolke lahan kosong.

Setelah hujan mereda pada pukul 14.03 WIB, pihak keluarga dibantu panitia pemindahan makam menguburkan jasad yang telah disalatkan.

"Harus dikuburkan sekarang biar selesainya cepat, tadi terhenti karena hujannya deras.

Sekarang sudah reda jadi dimulai lagi, karena besok libur dulu galinya. Baru lanjut kembali hari Sabtu nanti," kata Juma, satu dari sekian penggali kubur.

Pantauan TribunJakarta.com, pihak keluarga membantu proses penggalian dan pemakaman menggunakan terpal dan payung.

Sejumlah keluarga dan penggali kubur menanggalkan alas kaki guna menghindari tanah merah menempel pada alas kaki.

"Hati-hati, jangan sampai terpeleset, tanahnya licin soalnya," ujar seorang anggota keluarga saat membawa jasad kerabatnya.

Hujan deras sempat mengguyur sekira pukul 13.00 WIB dan menyebabkan pihak keluarga dan panitia menghentikan aktivitas penggalian.

Mereka berteduh di tenda panitia dan satu bangunan tempat jasad disalatkan sebelum dikuburkan.

Hingga pukul 14.45 WIB, hujan berintensitas sedang masih mengguyur wilayah Kelurahan Grogol.

Berat memindahkan makam Ibu

Juma (60) merupakan satu dari sekira 30 kuli penggali kubur dalam pemindahan 525 jasad yang terkubur di TPU Grogol dan terkena proyek pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari.

Membongkar makam bukan pengalaman pertama bagi Juma yang sejak kecil telah bermukim di RW 02 Kelurahan Grogol, Limo, Depok.

Meski bukan pengalaman pertama membongkar makam, Juma memiliki kesan tersendiri saat bekerja.

"Ada enam keluarga yang dikuburkan sini, termasuk kedua orangtua saya. Tapi makam orangtua keluarga saya enggak ada yang kena.

Rasanya bongkar makam ini agak gimana ya, susah jelasinnya, karena saya kenal yang dikubur dan keluarganya," kata Juma kepada wartawan di Limo, Depok, Kamis (20/9/2018).

Saat disinggung apakah setuju dengan pemindahan ratusan jasad, Juma enggan berkomentar dan menyerahkannya ke ahli waris makam yang dipindah.

Menurutnya pembangunan tol merupakan urusan orang-orang penting, sementara kelas pekerja sepertinya hanya mampu mengikuti kebijakan yang dibuat.

Ia hanya merasa khawatir kelak tak ada lagi prinsip gotong royong dalam masyarakat Kelurahan Grogol.

"Saya enggak mau ngomong soal itu, itu bagaimana ahli waris saja. Tapi saya cuman khawatir kalau nanti rasa gotong royong warga hilang.

Takutnya nanti kalau ada warga yang Meninggal Dunia nanti untuk gali kuburnya saja nyewa orang," ujarnya.

Ketua Koordinator Kerja Pemindahan Lahan Nian Darmawan menyebut awalnya memang ada warga yang menolak pemindahan.

Lenjong (60), warga RW 02 yang makam orangtuanya dimakamkan di TPU Grogol mengaku masih merasa berat memindahkan makam ibunya.

Terlebih saat mengetahui jasad ibunya yang dikebumikan lebih dari 20 tahun lalu itu sudah terkikis tanah. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunjakarta.com berjudul: Cerita Pemindahan 525 Jenazah Terdampak Tol Desari: Belasan Jasad Utuh, Didominasi Sesepuh Desa

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved