Berita Palangka Raya

Selalu Alasan Distribusi, Pertamina Diminta Atasi Masalah Kelangkaan BBM di Palangka Raya

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Palangka Raya Maulana meminta Pertamina atasi masalah kelangkaan BBM beralasan masalah distribusi

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
ANTREAN - Stok Pertamax di SPBU Bukit Kaminting dan Yos Sudarso masih tersedia, antrean pun terlihat normal. Warga bisa isi BBM tanpa menunggu lama, Rabu (12/11/2025) lalu. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Di tengah keluhan masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan BBM jenis Pertamax, dan mulai terbatasnya Pertalite di sejumlah titik di Palangka Raya, suara kritis kini datang dari kalangan mahasiswa.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Palangka Raya Maulana menilai, kondisi kelangkaan yang masih terjadi di SPBU menunjukkan perlunya langkah lanjutan dari Pertamina dan pemerintah daerah, meskipun sebelumnya sudah disampaikan bahwa keterlambatan terjadi karena kendala suplai atau distribusi.

“Sangat penting ada transparansi, karena masyarakat sekarang cukup kewalahan mencari BBM. Bahkan BBM eceran jenis Pertalite pun harganya mulai naik seribu rupiah dari harga biasanya. Di SPBU juga susah dicari, kalau pun ada antriannya membludak,” ujarnya saat dihubungi Tribunkalteng.com, Kamis (20/11/2025).

Menurut Maulana, penjelasan mengenai stok dan distribusi perlu terus disampaikan secara berkala karena kondisi di lapangan masih berubah-ubah.

Ia menegaskan, perlunya pengawasan SPBU dan monitoring distribusi agar stok tidak kembali langka dan masyarakat tidak terbebani lonjakan harga di penjual eceran.

“Perlu ada pengawasan SPBU dan monitoring supaya stok BBM tidak langka, karena masyarakat yang paling kerepotan. Potensi kenaikan harga di warung eceran juga makin besar,” katanya.

Baca juga: Menunggu Distribusi BBM dari Provinsi Tetangga SPBU Pahandut Seberang Palangka Raya Tutup

Baca juga: Ditanya Soal Data Ketersediaan BBM di Kalteng, Pertamina Minta Ajukan Surat Resmi dari Media

Ia juga menilai Pertamina perlu menyampaikan informasi lanjutan terkait pasokan di Kalimantan Tengah, mulai dari data kebutuhan BBM harian, kuota wilayah, hingga evaluasi hambatan distribusi.

“Penjelasan secara terbuka mengenai stok BBM sangat diperlukan. Evaluasi juga perlu dilakukan untuk memastikan distribusi BBM untuk masyarakat Kota Palangka Raya benar-benar terjamin,” tambahnya.

Sebelumnya, Pemkot Palangka Raya dan Pertamina telah menggelar rapat membahas distribusi BBM menjelang Natal dan Tahun Baru. 

Meski demikian, kelangkaan masih ditemukan di sejumlah SPBU, termasuk SPBU Jalan Keminting yang sempat kehabisan Pertamax pada Kamis pagi.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved