Berita Palangka Raya

Kepala SMP Darussalam Palangka Raya Masuk 60 Terbaik Indonesia, Raih Beasiswa Cambridge University

Kepala SMP Islam Darussalam Isnawati Dia berhasil menembus 60 besar pendidik terbaik se-Indonesia dapat beasiswa Cambridge University United Kingdom

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
ISNAWATI DIAH untuk TribunKalteng.Com
MENGAJAR - Isnawati, Kepala SMP Darussalam Palangka Raya, tidak hanya mempin sekolah, ia juga tetap turun langsung mengajar siswa. Komitmennya terhadap pendidikan membuat ia terpilih di program literasi Cambridge. 

Ringkasan Berita:
  • Kepala SMP Islam Darussalam Isnawati Diah, berhasil menembus 60 besar pendidik terbaik se-Indonesia penerima Beasiswa di Cambrige University.
  •  Beasiswa tersebut untuk Pelatihan Teknis Non Gelar Program Pengembangan Profesional bidang Literacy, Teaching, Reading, and Writing yang digelar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikdasmen.
  • Dirinya mengatakan selalu ada tekad dan kemauan ketika mencapai sesuai yang dicita-citakan.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Dunia pendidikan di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah (Kalteng), kembali mendapat kabar membanggakan. 

Kepala SMP Islam Darussalam Isnawati Diah, berhasil menembus 60 besar pendidik terbaik se-Indonesia penerima Beasiswa Pelatihan Teknis Non Gelar Program Pengembangan Profesional bidang Literacy, Teaching, Reading, and Writing yang digelar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikdasmen.

Program ini diminati ratusan tenaga pendidik dari seluruh Indonesia. Total ada 622 pendaftar yang ikut bersaing untuk bisa lolos. 

Setiap peserta wajib memenuhi syarat kemampuan bahasa Inggris, mulai dari skor TOEFL ITP minimal 450, TOEFL iBT 45, IELTS 5.0, Duolingo 75, atau English Score 290 sebagai salah satu berkas utama yang harus dipenuhi.

Saat ditemui TribunKalteng di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025), Isnawati menceritakan proses panjang yang ia lalui sebelum dinyatakan lulus. 

“Salah satu tantangan terbesar adalah menulis esai berbahasa Inggris. Kami harus meyakinkan penyeleksi bahwa peran kami relevan dan layak dipilih,” ujarnya.

Tantangan berikutnya adalah wawancara sepenuhnya dalam bahasa Inggris, tanpa jeda waktu untuk berpikir. 

“Wawancara itu benar-benar harus cepat merespon. Tidak ada lagi ‘ae-ae’ atau bingung. Semua harus spontan, jelas, dan tepat,” katanya.

Isnawati mengaku, mempersiapkan diri selama berbulan-bulan. Ia mengikuti tes TOEFL, melengkapi berkas, menyusun esai, hingga berkonsultasi dengan rekan-rekan yang pernah lolos LPDP. 

“Saya berproses, memperbaiki narasi sampai benar-benar kuat dan sesuai. Alhamdulillah akhirnya lolos,” tuturnya.

Sebelumnya, program beasiswa ini direncanakan secara luring dengan pakar literasi nasional dan daring dengan expert dari Cambridge University United Kingdom. 

Awalnya pelatihan dijadwalkan luring pada 17–20 November 2025, namun keseluruhan berubah menjadi daring pada 19–22 November 2025. Meski demikian, Isnawati tetap antusias.

“Kami berharap luring sebenarnya, karena vibe-nya beda. Tapi yang penting ilmunya sampai, apalagi langsung dari expert Cambridge,” katanya.

Isnawati menegaskan ilmu yang diperoleh akan langsung diterapkan di sekolah. 

“Jangka pendek, kami ingin memperkuat guru-guru agar pembelajaran literasi berstandar global. Ke depan, saya ingin sharing ke sekolah lain, bahkan sedang merencanakan penyusunan buku supaya dampaknya lebih luas,” ucapnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved