Berita Palangka Raya
Mengenang LMU II Cornelius Willem, Penerjun Pertama Indonesia Asal Kuala Kapuas Kalteng
Mengenal LMU II Cornelius Willem menutup mata dan mengenang perjuangan membantu perjuangan rakyat Kalimantan Tengah hingga layak disebut pahlawan
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Sekitar tahun 70-an C Willem bersama keluarganya pindah dari Surabaya ke Kapuas.
C Willem wafat pada 14 Desember 1989 karena sakit, kemudian dimakamkan di Pemakaman Protestan Desa Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah.
Kini, jasadnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang sebagai bentuk penghargaan terhadap satu di antara penerjun pertama di Indonesia.
Apriyani Yustina (62), anak satu-satunya C Willem dan Muriyati, menceritakan sejak 5 tahun yang lalu ia dan kerabatnya berjuang untuk mengangkat nama C Willem melalui media sosial.
“Supaya beliau tidak terlupakan, bahwa Bapak C Willem adalah pahlawan, paling tidak ada pengkauan lewat media,” ujar Apriyani.
Semasa hidupnya, C Willem dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap kewajibannya, meski begitu ia tak pernah mendidik anaknya dengan kasar apalagi sampai menggunakan kekerasan fisik maupun verbal.
Apriyani mengungkapkan, LMU II C Willem sering menceritakan kisahnya semasa di militer, termasuk penerjunan pertama di Indonesia.
Meski begitu, lanjut Apriyani, C Willem adalah orang yang sederhana dan rendah hati.
“Kebanggannya itu tidak membuatnya arogan, tidak perlu validasi. Beliau selalu menekankan agar melakukan kewajibanmu jangan mengejar penghargaann. Biarkan orang lain yang memberikan validasi tidak perlu dikejar,” ucap Apriyani.
Bertanggungjawab terhadap kewajiban tanpa mengejar pengakuan dari orang lain selalu ditekankan C Willem kepada anaknya Apriyani.
Menurut Apriyani, yang paling berkesan dari C Willem semasa hidup adalah ia selalu menekankan untuk berani bermimpi.
C Willem juga kerap mengajak Apriyani untuk melihat langsung kegiatannya selama di Angkatan Udara.
“Ayah saya yang mengenalkan kepada dunia, jadi menurut saya yang paling berkesan adalah pesan beliau untuk berani bermimpi,” kata Apriyani.
Kini mimpi Apriyani untuk mengenalkan ayahnya sebagai pahlawan terwujud. Meski C Willem tak berharap pengakuan, Apriyani mengaku bangga ayahnya diberikan penghargaan dan jasadnya dimakamkan berdampingan dengan pahlawan lainnya di Kalteng.
Baca juga: Jasad C Willem Dipindahkan ke TMP Sanaman Lampang, Salah Satu Penerjun Pertama di Indonesia
Baca juga: Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra: Pahlawan Adalah Cahaya yang Terangi Jalan Bangsa
Pemakaman Militer Letnan Muda Udara Dua Cornelius Willem di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, berlangsung pada Senin (10/11/2025).
| Jalan Perintis Permai Masuk Perbaikan 2026, Disperkimtan: Terkendala Efisiensi dan Anggaran Turun |
|
|---|
| Aksi Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak, Warga Perintis Permai Direspon Cepat Pemko Palangka Raya |
|
|---|
| Hari Pahlawan 2025, Wawali Palangka Raya: Perjuangan Kini Dilanjutkan Lewat Digitalisasi dan Inovasi |
|
|---|
| Hasil Akhir POPNAS dan PEPARNAS 2025 Kontingen Kalteng Raih 4 Medali Tanpa Emas |
|
|---|
| PLN ULP Palangka Raya Ungkap Penyebab Listrik Mati di Jalan Garuda-Tingang-Bukit Kaminting |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/C-Williem.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.