Berita Palangka Raya

CFD Bundaran Besar Palangka Raya, Polwan Ditsamapta Polda Kalteng Nyanyi Dangdut sampai Pop

Aksi Polwan Ditsamapta Polda Kalteng curi perhatian di Car Free Day Bundaran Besar Palangka Raya. Persembahan spesial kepada masyarakat.

Penulis: Arai Nisari | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALENG.COM/ARAI NISARI
NGAMEN - Polwan Ditsamapta Polda Kalteng tampil bernyanyi di CFD Bundaran Besar, ditemani anjing K-9 yang setia menemani, Minggu (19/10/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Aksi Polwan Ditsamapta Polda Kalteng curi perhatian di Car Free Day Bundaran Besar Palangka Raya.

Pada momen di Bundaran Besar Palangka Raya hari ini, para Polwan Ditsamapta Polda Kalteng memberikan persembahan spesial kepada masyarakat.

Baca juga: Hari ini Nuansa Pink di Bundaran Besar Palangka Raya, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Ikut Aksi

Adalah Bripda Sandra dan Bripda Windira, bersama beberapa rekannya dari Ditsamapta Polda Kalteng, mereka unjuk bakat bernyanyi dalam program “Ngamen Kamtibmas” (Ngajak Menjaga Keamanan Ketertiban Masyarakat) di CFD Bundaran Besar, tepatnya di depan Istana Isen Mulang, samping Jalan Katamso, Minggu pagi (19/10/2025).

Program Ngamen Kamtibmas sudah berjalan 4 bulan dan rutin setiap Minggu pagi. 

Tujuannya sederhana tapi menarik, mengajak masyarakat berbahagia sambil tetap menjaga keamanan dan ketertiban di CFD.

Para polwan tampil dengan lagu-lagu yang ramah untuk semua kalangan, mulai dari pop Indonesia yang ceria hingga dangdut yang enerjik. 

“Kami ingin masyarakat bisa ikut happy, kalau warga senang, otomatis kami juga bahagia,” kata Bripda Sandra sambil tersenyum.

Tak hanya musik, anjing-anjing K-9 polisi ikut menemani. Kehadiran mereka menambah keceriaan di lokasi dan menunjukkan sisi humanis polisi yang dekat dengan masyarakat, bahkan dengan hewan peliharaannya.

Dalam kegiatan ini, ada sekitar enam polwan yang bergantian tampil. 

Mereka stay di CFD dari jam 06.00 sampai 10.00 pagi, menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi meski tampil santai. 

Menurut mereka, tidak ada persiapan khusus sebelum tampil karena memang senang bernyanyi.

Bripda Sandra dan rekannya menambahkan, program ini juga sekaligus menjadi cara membaur dengan masyarakat, menunjukkan bahwa polisi tidak selalu kaku atau jauh dari warga. 

“Rasanya menyenangkan bisa berinteraksi, menyanyi, dan ikut menciptakan suasana ceria di sini,” kata Bripda Windira.

Salah satu warga yang tengah berolahraga, Cika, ikut merasakan keceriaan pagi itu. 

“Senang banget bisa lari sambil dengerin suara polwan nyanyi. Anak saya juga senang bisa main sama anjing polisi,” ujarnya.

Lagu-lagu yang dibawakan berhasil menghadirkan suasana hangat dan menyenangkan, seolah CFD menjadi panggung kecil untuk menghibur siapa saja yang berada di sekitar Bundaran Besar.

Meskipun acara ini murni hiburan, pesan keamanan tetap terselip. 

Warga diimbau menjaga barang bawaan dan tetap memperhatikan lingkungan sekitar, karena polisi tidak hanya hadir sebagai penghibur, tapi juga menjaga ketertiban di lokasi.

Program ini membuktikan bahwa polwan bisa menunjukkan sisi serius dalam tugas sekaligus sisi humanis yang hangat, seru, dan menghibur. 

Dengan semangat, nyanyian, dan kehadiran anjing K-9, Minggu pagi di CFD Palangka Raya kini terasa lebih berwarna.

Bagi para polwan, Ngamen Kamtibmas bukan sekadar bernyanyi, tapi juga cara membaur, berinteraksi, dan membawa energi positif bagi masyarakat, sekaligus memperlihatkan bahwa polisi juga bisa dekat dan ramah.

Sejarah Bundaran Besar Palangkaraya

Sejarah mencatat pembangunan awal Bundaran Besar Palangkaraya sengaja didesain Presiden Soekarno terhubung dengan Tugu Soekarno hingga Istana Isen Mulang.

Saat pemancangan tiang pembangunan Kota Palangkaraya dilakukan pada tahun 1957. Presiden Soekarno telah merancang sejumlah Ikon Palangkaraya. 

Salah satu Ikon yang di rancang Presiden Soekarno adalah kawasan Bundaran Besar Palangkaraya yang mirip jaring laba-laba.

Bagi warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tidak asing lagi dengan Bundaran Besar Palangkaraya terletak di Jantung Kota Ibu Kota Kalimantan Tengah.

Bundaran ini berada pada titik tengah Bumi Tambun Bungai atau posisinya berada di tengah - tengah Provinsi Kalteng. 

Bundaran besar tersebut, merupakan salah satu ikon Kota Palangkaraya selain juga ikon lainnya juga ada tak jauh dari Bundaran Besar Palangkaraya seperti Jembatan Kahayan.

Presiden Soekarno adalah orang yang merancang desain tata kota Palangkaraya.

Pemancangan tiang pembangunan Kota Palangkaraya dilakukan pada tahun 1957.

 Rancangan desain Soekarno, mulai dari tugu peletakan batu pertama Kota Palangkaraya, Istana Isen Mulang, Bundaran Besar hingga delapan sumbu yang menyebar ke penjuru kota Palangkaraya.

Presiden Sukarno memang memiliki hubungan emosional dengan Kota Palangkaraya.

 Renovasi Bundaran Besar Palangkaraya hampir rampung. Pengunjung Car Fre Day juga Pengurus CFD berharap nantinya Bundaran Besar Palangkaraya semakin ramai saat diresmikan bertepatan HUT Kalteng tahun 2024 mendatang. (Tribunkalteng.com / faturahman)
Soekarno merancang kota menyerupai jaring laba-laba, ada bundarannya, ada bundaran silang delapan.

Angka delapan menunjukkan kepulauan yang ada di Indonesia.

Sungai yang ada di Kalimantan Tengah, dan juga menunjukkan arah mata ingin.

Dekat dengan Bundaran Besar tersebut, ada rumah jabatan Gubernur Kalteng  atau sekarang dikenal dengan Istana Isen Mulang.

(Tribunkalteng.com/AraiNisari)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved