Berita Populer Palangka Raya
Berita Populer Palangka Raya, Polemik Keracunan Makanan BMG dapat Sorotan Berbagai Pihak
Berita Populer Palangka Raya, polemik kasus keracunan massal menuai berbagai komentar dan tanggapan beragam dari berbagai pihak
Koordinator SPPG Kalteng Sebut Murid SDN 3 Bukit Tunggal Bukan Keracunan: Karena Tak Ada Roundup

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Koordinator SPPG BGN Kalteng, Elisa Agustino, menyatakan bahwa gejala mual, muntah, dan pusing yang dialami 27 siswa SDN 3 Bukit Tunggal setelah mengonsumsi burger dan saus kedaluwarsa dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 4 September 2025 tidak bisa langsung disebut keracunan.
Elisa mengunjungi sekolah pada Selasa (30/9/2025) untuk berdiskusi dengan Kepala Sekolah Sujianto terkait insiden tersebut.
Dalam pertemuan itu, Elisa menekankan bahwa istilah “racun” biasanya merujuk pada zat kimia berbahaya, seperti rondap atau potas, yang jelas tidak mungkin ada dalam makanan sekolah.
“Yang terjadi sekarang, gejala yang muncul bisa disebabkan oleh tiga faktor: bakteri, virus, dan mikroorganisme. Banyak faktor memengaruhi, mulai dari bahan baku, pengelolaan, hingga penerapan SOP di tiap SPPG,” ujarnya.
Elisa menambahkan, setiap laporan dari pihak sekolah yang dialami siswa ditangani secepat mungkin.
FAKTA Baru Seluruh Dapur MBG di Palangka Raya Belum Kantongi SLHS, Pertengahan Oktober Rampung

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan. Terlebih ketika terjadinya keracunan massal menimpa murid SDN 3 Bukit Tunggal Palangka Raya, pada 4 September 2025 lalu.
Terkuat fakta barunya hingga saat ini, 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Palangka Raya belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), dokumen yang menjadi syarat penting jaminan keamanan makanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, menegaskan SLHS menjadi langkah preventif utama untuk mencegah keracunan massal.
“SLHS ini memberikan jaminan bahwa setiap prosedur di SPPG sudah sesuai standar, sehingga outputnya diharapkan zero keracunan,” ujar Andjar, Selasa (30/9/2025).
Proses penerbitan SLHS melalui beberapa tahap ketat, mulai dari pelatihan penjamah makanan, inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), hingga pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium.
Soroti Pernyataan Ketua SPPG, Dosen Biokimia UPR: Keracunan Makanan Tak Mesti Mengandung Zat Kimia

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Belakangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat sorotan, setelah 27 murid SDN 3 Bukit Tunggal mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.
27 murid itu disebut keracunan setelah mengonsumsi saus kedaluwarsa, yang disajikan bersama burger pada program MBG.
Pernyataan Koordinator SPPG BGN Kalteng, Elisa Agustino mengatakan, gejala yang dialami murid SDN 3 Bukit Tunggal itu bukan keracunan.
Menurutnya, istilah "racun" merujuk pada zat kimia berbahaya, seperti rondap hingga sianida.
“Kalau memang ada racun kimia, sampai saat ini tidak pernah ditemukan, misalnya sianida,” kata Elisa, Selasa (30/9/2025).
Sampah Masih Berserakan di Pinggir Jalan, FEK-Wali Kota Desak Pemko Palangka Raya Benahi Penanganan

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Masalah sampah yang masih berserakan di sejumlah pinggir jalan Kota Palangka Raya kembali disorot. Forum Evaluasi Kinerja Wali Kota Palangka Raya (FEK-Wali Kota) mendesak Pemerintah Kota (Pemko) agar serius membenahi penanganannya.
Desakan itu disampaikan langsung saat audiensi FEK-Wali Kota bersama Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, di Ruang Peteng Karuhei I, Rabu (01/9/2025).
Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam forum menilai pengelolaan sampah selama ini belum maksimal.
“Banyak TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di Palangka Raya yang tidak terurus, bahkan sampah masih berserakan di pinggir jalan. Kami minta agar Pemko benar-benar memperhatikan hal ini,” kata Joseph Firman, perwakilan FEK-Wali Kota usai pertemuan.
Selain masalah sampah, forum juga menyoroti infrastruktur jalan, terutama di kawasan Menteng, Jalan Tilung, dan beberapa titik tengah kota yang dianggap masih rusak dan belum merata pembangunannya.
Guru Besar Mikrobiologi MIPA UPR: Makanan Terkontaminasi Mikroorganisme Bisa Sebabkan Keracunan

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Pernyataan Koordinator SPPG Kalteng Elisa Agustino, yang menyebut 27 murid SDN 3 Bukit Tunggal bukan keracunan karena tidak ada bahan kimia “rondap”, menuai sorotan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Profesor Mikrobiologi Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Liswara Neneng, menjelaskan, keracunan makanan tidak hanya disebabkan bahan kimia.
“Keracunan makanan tidak hanya disebabkan oleh bahan kimia. Banyak mikroorganisme dapat menyebabkan keracunan makanan,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Liswara menjelaskan, gejala keracunan makanan umumnya berupa mual, muntah, diare, hingga demam. Pada kasus tertentu bisa berakibat fatal.
“Contohnya keracunan Clostridium botulinum bisa menyebabkan kematian,” tambahnya.
27 Murid Keracunan Usai Konsumsi MBG, Ketua DPC Peradi Palangka Raya Sebut Ada Pelanggaran Hukum

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Pengacara sekaligus Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia atau Peradi Palangka Raya, Kartika Chandrasari menyoroti 27 murid SDN 3 Bukit Tunggal, keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kartika menyebut, vendor penyedia makanan dan SPPG mesti bertanggungjawab secara hukum atas kelalaian tersebut.
"Orang tua atau siapapun, kalau dia makan sesuatu terus keracunan bisa melaporkan yang memberi makan," ujar Kartika, Rabu (1/10/2025).
Kartika menjelaskan, MBG merupakan program pemerintah pusat yang memiliki prosedur dan standar operasi atau SOP. Baik tempat memasak, bahan makanan, hingga jadwal membeli bahan baku semua sudah memiliki aturan.
Ia menegaskan, pelaksana dan penyedia MBG memiliki kewajiban untuk mengikuti standar prosedur operasional atau SOP.
Jangan Ada Lagi Siswa Jadi Korban, Ketua IGI Kalteng Desak Evaluasi MBG di Palangka Raya

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Ketua Ikatan Guru Indonesia Kalimantan Tengah atau IGI Kalteng, Aprianto menyoroti kasus keracunan yang dialami 27 SDN 3 Bukit Tunggal, Palangka Raya usai mengonsumsi burger dan saus kedaluwarsa pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Aprianto menilai, kasus ini bisa terjadi karena kurang pengawasan kualitas makanan oleh Satuan Pelayanan Pemenugan Gizi (SPPG) selaku pelaksana MBG.
"Seandainya kontrol kualitasnya bagus, akan menjamin kualitas produk MBG itu sendiri," kata Aprianto, Rabu (1/10/2025).
Baca juga: Damkar Kotim Evakuasi Trenggiling di Pelabuhan Begendang, Satwa Diserahkan ke BKSDA Sampit
Baca juga: Alami Inflasi Tahunan Kalteng Mencapai 2,35 Persen, Masih Terkendali menurut BPS
Berita Populer Palangkaraya
Makan Bergizi Gratis (MBG)
SDN 3 Bukit Tunggal
Guru Besar UPR
keracunan makanan
Wali Kota Palangka Raya
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Berita Populer Palangka Raya, 27 Murid Diduga Keracunan Saus usai Santap Menu Burger MBG |
![]() |
---|
Populer Palangka Raya, Cegah Keracunan Makanan BMG, Dewan Minta SPPG Perketat Pengolahan Bahan |
![]() |
---|
Berita Populer Palangka Raya, Perampok Agen BRILink Dibekuk dan 2 Budak Sabu Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
POPULER Palangka Raya, Ratusan Miliar Anggaran Pemko Dipangkas, Proyek Infrastruktur Terdampak |
![]() |
---|
Berita Populer Palangka Raya, Tiga Guru Pilihan dari Kemensos Mengajari di Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.