Berita Palangka Raya

SPPG di Palangka Raya Butuh 200 Kg Ikan per Minggu, UMKM Lokal Disiapkan Jadi Pemasok

Kepala Dinas Perikanan Palangka Raya, Indriati Ritadewi dorong agar hasil budidaya ikan kelompok usaha lokal bisa langsung diserap dapur SPPG.

SPPG di Palangka Raya Butuh 200 Kg Ikan per Minggu, UMKM Lokal Disiapkan Jadi Pemasok - Kepala-Dinas-Perikanan-Kota-Palangka-Raya-Indriati-Ritadewi-17-September-2025.jpg
Arai Nisari/Tribunkalteng.com
MENYAMPAIKAN - Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriati Ritadewi (berhijab), menyampaikan harapannya agar dapur SPPG dapat bekerja sama dengan kelompok usaha lokal dalam rapat percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Rabu (17/9/2025).
SPPG di Palangka Raya Butuh 200 Kg Ikan per Minggu, UMKM Lokal Disiapkan Jadi Pemasok - MBG-di-Kotim-3-Maret-2025.jpg
Tribunkalteng.com/Pangkan Bangel
MAKAN BERGIZI GRATIS - Para pelajar saat menikmati makanan dari program makan bergizi gratis beberapa waktu lalu di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Palangka Raya, tepatnya di Temanggung Tilung 12, membutuhkan sekitar 200 kilogram ikan fillet setiap minggu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriati Ritadewi, mendorong agar hasil budidaya ikan dari kelompok usaha lokal bisa langsung diserap oleh dapur SPPG.

“Kalau dapur SPPG bisa bekerja sama dengan kelompok binaan kami, hasil budidaya tidak sulit dipasarkan. Selama ini dijual ke tengkulak, harganya jadi rendah. Kalau masuk ke dapur, harapannya harganya bisa lebih baik,” ujarnya dalam rapat percepatan program MBG, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan PHPU Barito Utara, Shalahuddin: Tidak Ada Lagi 01 dan 02

Menurut Indriati, potensi ikan lokal di Palangka Raya cukup besar, terutama patin dan lele.

Pemanfaatannya tidak hanya memenuhi gizi anak-anak, tetapi juga bisa menjadi pemberdayaan UMKM lokal.

Koordinator Wilayah SPPG Palangka Raya menjelaskan, menu ikan hanya muncul satu kali seminggu, sementara ayam dua kali dan telur dua kali.

“Contohnya di dapur Temanggung Tilung 12, sekali masak bisa perlu sekitar 200 kilogram patin fillet,” katanya.

Saat ini, dapur baru berani menggunakan ikan patin dan dori yang sudah difilet, sementara kelompok budidaya masih menjual ikan dalam bentuk utuh.

Agar lebih aman dikonsumsi anak-anak dan mengurangi risiko tertelan duri, dapur membutuhkan ikan dalam bentuk fillet.

Menanggapi hal ini, Indriati menyebutnya sebagai pekerjaan rumah. 

“Ke depan, kami akan mencari cara agar kelompok usaha bisa menyiapkan ikan fillet. Ini akan kami kaji bersama, supaya program berjalan baik dan masyarakat lokal juga mendapat manfaat,” pungkasnya.

Sebagai gambaran, kebutuhan bahan per minggu untuk satu dapur SPPG di Temanggung Tilung 12 cukup besar:

  1. 200 kg ikan fillet
  2. 350 kg ayam
  3. 250 kg daging sapi
  4. 8.000 butir telur

Program MBG, kata Indriati, tidak hanya menyasar pemenuhan gizi anak, tetapi juga diharapkan menggerakkan ekonomi lokal melalui pemanfaatan hasil budidaya dan produk UMKM setempat.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved