Wabup Lamandau : Festival Babukung Jadi Etalase Budaya dan Penggerak Ekonomi UMKM

TRIBUNKALTENG.COM, LAMANDAU - Wakil Bupati Lamandau, Abdul Hamid, menegaskan Festival Babukung bukan sekadar perayaan budaya.

Acara tersebut juga menjadi momentum penting untuk memperkuat ekonomi kreatif dan mengangkat produk pelaku UMKM lokal.

Baca juga: Meriahnya Festival Babukung dan Lamandau Expo 2025, Cara Merawat Tradisi Dayak Tomun Kalteng

Baca juga: Tuntutan Alvaro Jordan Ditunda, Kuasa Hukum Korban Yakin JPU Beri Keadilan

Baca juga: Ancaman Bencana Banjir Meluas di Kalteng, Cek Daftar Wilayah Zona Rawan

"Kami ingin Lamandau dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tapi juga kematangan budayanya. Festival ini undangan bagi dunia untuk melihat bagaimana budaya Dayak Tomun beradaptasi tanpa kehilangan jiwanya," ujar Abdul Hamid di sela kegiatan Festival Babukung di Nanga Bulik, Sabtu (8/11) kemarin.

Menurutnya, kegiatan budaya seperti Festival Babukung memiliki efek yang sangat menarik bagi perekonomian daerah. 

Selain menarik wisatawan, acara ini juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk unggulan mereka, mulai dari kerajinan khas Dayak Tomun hingga kuliner.

"Setiap stan dan pelaku usaha yang berpartisipasi menjadi bagian penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Ini bukti bahwa pelestarian budaya dan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan beriringan," tambahnya.

Festival Babukung sendiri menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Lamandau yang menampilkan ritual adat, parade topeng, hingga pameran seni dan ekonomi kreatif. 

Hamid berharap kegiatan ini mampu memperkuat identitas budaya lokal sekaligus memperluas potensi investasi di sektor pariwisata dan UMKM.

(Tribunkalteng.com)