Berita Kotim Kalteng

Kakek di Desa Satiruk Pulau Hanaut Kotim Disambar Buaya saat Aktivitas di Sungai Rangkang

Kakek lansia bernama Muhran (63), warga Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, diduga korban sambaran buaya saat beraktivitas di Sungai Rangkang

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Istimewa
DITERKAM BUAYA - Ilustrasi, Buaya yang menyerang warga Desa Satiruk, Pulau Hanaut Kotim Kalteng, Sabtu (22/11/2025) dini hari. 

Ringkasan Berita:
  • Kakek lansia bernama Muhran (63), warga Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, diduga disambar buaya saat beraktivitas di Sungai Rangkang, Pulau hanaut, Kotim Kalteng, Sabtu (22/11/2025) dini hari.
  • Dirinya dinyatakan hilang usai beberapa jam tak muncul pulang ke rumah seperti biasa usai beraktivitas di sungai.
  • Sang cucu masih tak percaya kakeknya diterkam buaya disungai usai diberitahu saksi mata sepupunya sendiri.

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Konflik antara manusia dan buaya kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Kerusakan habitat buaya yang kian meluas diduga menjadi salah satu pemicu insiden tersebut. 

Kali ini, kakek lansia bernama Muhran (63), warga Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, diduga menjadi korban sambaran buaya saat beraktivitas di Sungai Rangkang, Sabtu (22/11/2025) dini hari.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui setelah Muhran tidak kembali ke rumah sesuai waktu biasanya. Ia dilaporkan berangkat dari rumah sekitar pukul 01.00–02.00 WIB untuk menuju sungai. 

Namun hingga pukul 06.00 WIB, keberadaannya tidak diketahui sehingga menimbulkan kekhawatiran keluarga.

Menurut keterangan cucunya, Chandra, sang kakek biasa beraktivitas di sungai pada waktu tertentu. 

Namun kali ini, keterlambatannya memicu dugaan bahwa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 

“Kami menduga beliau hilang saat berada di sungai,” ujarnya.

Chandra mengungkapkan, awalnya ia tidak percaya dengan kabar bahwa kakeknya menjadi korban sambaran buaya. 

Namun setelah mendapat telepon dari sepupunya yang juga berada di lokasi, informasi tersebut dipastikan benar dan membuat keluarga semakin cemas.

Saat ini pihak keluarga bersama warga sekitar telah melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Rangkang

Meski menyisir beberapa titik yang dicurigai, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Kondisi sungai yang luas dan merupakan habitat buaya turut menyulitkan proses pencarian.

“Keluarga melakukan pencarian, tapi masih belum dapat,” kata Chandra. 

Ia menambahkan, warga setempat turut membantu dengan perahu dan peralatan seadanya demi menemukan keberadaan sang kakek.

Baca juga: Buaya Muara Terlihat Berjemur di Tepian Sungai Mentaya Kotim, Warga Desa Ganepo Diimbau Waspada

Baca juga: Operasi SAR Korban Diterkam Buaya di Kotim Ditutup, Sani Ditemukan Meninggal Berjarak TKP 1,2 Km

Pihak keluarga juga sedang berupaya menghubungi instansi terkait, termasuk aparat desa dan petugas BPBD, untuk membantu proses pencarian.

Mengingat kondisi sungai yang berbahaya, bantuan dari pihak berwenang dinilai sangat diperlukan.

Hingga berita ini diturunkan, keluarga dan warga masih bertahan di lokasi untuk melanjutkan pencarian. 

Chandra berharap kakeknya dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat meski situasi di lapangan cukup mengkhawatirkan

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved