Temukan Ulat di Menu BMG di Kotim

Kepala SMPN 1 Sampit Kotim Sebut Video Viral Diduga Ulat di Menu BMG Hanya Salah Persepsi Siswa

Kepala SMPN 1 Sampit Kotim Suyoso, akhirnya angkat bicara terkait video viral yang menampilkan dugaan temuan ulat menu Makan Bergizi Gratis (MBG)

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
KLARIFIKASI - Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso dan pihak MBG, akhirnya angkat bicara terkait video viral yang menampilkan dugaan temuan ulat pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya. Saat di temui di SMPN 1 Sampit, pada Senin (17/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso melakukan klarifikasi hebohnya video viral dugan temuan ulat di menu BMG oleh siswanya, Senin (17/11/2025).
  • Dirinya menegaskan, pihaknya membantah atas temuan itu dan mengatakan kalau tidak ada ulat di menu makan para siswa.
  • Siswa itu hanya berimajinasi saja, klau telur itu ada ulat padahal itu garis telur yang tercampur dengan saus atau mayonaise.

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, akhirnya angkat bicara terkait video viral yang menampilkan dugaan temuan ulat pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya. 

Saat di temui di SMPN 1 Sampit, Senin (17/11/2025) ia menegaskan, pihak sekolah telah melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap laporan tersebut.

Menurut Suyoso, setelah dikonfirmasi, siswa yang merekam dan mengunggah video tersebut ternyata mengalami salah persepsi terhadap isi makanan yang diterima. 

Siswa itu mengira terdapat ulat pada telur, padahal warna atau bentuk yang dilihatnya berasal dari saus atau mayones yang tercampur dalam adonan telur.

“Siswa tersebut terpengaruh oleh pemberitaan yang selama ini muncul mengenai MBG. Ia berimajinasi bahwa garis pada telur itu adalah ulat. Setelah kami cek, baik secara langsung maupun melalui dapur penyedia, hal itu tidak terbukti,” jelasnya.

Ia menambahkan, berdasarkan peninjauan ulang dan pemeriksaan CCTV, tidak ditemukan benda asing di dalam makanan seperti yang disampaikan dalam video. 

Bahkan telur yang dianggap bermasalah itu ikut dimakan bersama siswa lainnya tanpa keluhan tambahan.

“Fakta di lapangan menunjukkan siswa-siswa lain menikmati makanannya seperti biasa. Tidak ada imajinasi yang sama dengan siswa yang membuat video tersebut. Laporannya pun menunjukkan makanan habis,” ungkapnya.

Suyoso menegaskan, pihak sekolah memastikan tidak ada belatung ataupun benda asing seperti yang ramai disebutkan. 

Hal itu diperkuat oleh hasil pemeriksaan dapur penyedia yang menunjukkan bahwa bagian yang disangka ulat merupakan campuran saus atau mayones yang menempel pada telur.

Ia juga menyampaikan, siswa yang bersangkutan sudah diberi pembinaan agar tidak mudah menyampaikan informasi tanpa memahami fakta yang sebenarnya. 

Pihak sekolah juga memberikan penguatan pemahaman kepada seluruh siswa agar menyampaikan setiap keluhan melalui guru sebagai jalur resmi.

“Sebagai bentuk perlindungan anak, setiap informasi harus disampaikan melalui guru pembina agar bisa diklarifikasi dan dikoordinasikan dengan pihak terkait. Kami ingin siswa lebih berhati-hati dan berpegang pada fakta,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SPPG Dinda Tulus menyampaikan,  pihaknya telah melakukan evaluasi bersama sekolah terkait peristiwa ini. 

Ia menyebut, kejadian tersebut menjadi pembelajaran untuk memperkuat SOP dalam proses pengolahan dan pemeriksaan makanan.

“Intinya kami semua sudah melakukan evaluasi. Kejadian ini kami jadikan bahan perbaikan agar tidak terulang lagi. Dari pemeriksaan, itu bukan belatung atau ulat, melainkan bahan makanan yang bentuknya mirip,” kata Dinda.

Dinda juga menuturkan, saat kejadian ia tidak berada di lokasi sehingga tidak dapat memastikan secara langsung. 

Namun setelah mendapat laporan lengkap dari sekolah dan tim, ia memastikan temuan dalam video tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Baca juga: Video Viral Temukan Ulat di Menu MBG di Kotim Kalteng Hebohkan Warga, Ketua SPPG Buka Suara

Baca juga: FAKTA Menu MBG di Palangka Raya Kalteng, Ada Ulat di Menu Makanan Pasca 27 Siswa Keracunan

Pihaknya juga berharap sekolah dapat segera memberikan informasi ke SPPG jika ada temuan atau keluhan terkait menu MBG. 

Dengan komunikasi cepat, penanganan akan lebih mudah dilakukan dan tidak memunculkan kesalahpahaman.

“Harapannya, jika ada kendala atau kekurangan pada makanan, sekolah dapat segera menginformasikan kepada kami. Dengan komunikasi langsung, kita bisa cepat menindaklanjuti,” tegasnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, pihak sekolah dan penyedia berharap tidak ada lagi kesalahpahaman serupa. 

Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan standar kualitas makanan demi kenyamanan dan keamanan siswa penerima manfaat MBG.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved