Berita Kotim Kalteng

Tergolong Daerah Terisolir, 3 Masalah Utama di Pulau Hanaut, Soroti Listrik, Air Bersih, dan Jalan

Camat Pulau Hanaut, Dedi Purwanto ungkap masih banyak persoalan dihadapi masyarakat terutama listrik, air, dan akses jalan tergolong terisolir

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
KELUHAN - Kondisi di Pulau Hanaut, penyeberangan yang melalui sungai dan kondisi jalan rusak. 

Ia menambahkan, Dinas terkait dari Provinsi Kalimantan Tengah sudah sempat turun ke Pulau Hanaut untuk mengambil sampel air. Dua titik pengambilan dilakukan di Desa Bebaung dan Rawasari. 

“Cuma sampai sekarang kita masih menunggu tindak lanjut hasil uji laboratoriumnya,” jelas Dedi.

Masalah ketiga yang tak kalah penting adalah akses jalan

Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan jalan kecil selebar 2-3 meter yang sulit dilalui kendaraan roda empat. Bahkan beberapa ruas jalan sudah rusak, sehingga semakin menyulitkan.

“Kalau musim pasang, para guru atau warga yang ingin beraktivitas sangat kesulitan lewat. Dari Hanaut ke Setiruk itu butuh waktu sekitar satu jam naik motor,” terangnya.

Pemerintah Kecamatan Pulau Hanaut berharap, pembangunan jalan yang menghubungkan Seranau ke Pagatan yang menjadi kewenangan provinsi bisa segera dilanjutkan. 

“Itu akses utama yang sangat kami butuhkan. Kalau jalan darat sudah tembus, tentu masyarakat akan lebih mudah beraktivitas,” tutur Dedi.

Selain jalur darat, akses sungai juga tidak kalah berisiko. Dedi menyebut, saat musim gelombang tinggi, penyeberangan kapal di Pelabuhan Bapinang Basiri rawan terjadi kecelakaan. 

“Ini juga menjadi keluhan masyarakat. Akses laut penting, tapi ada risikonya,” katanya.

Meski dihadapkan pada tiga persoalan besar tersebut, Dedi tetap berupaya mencari solusi. 

Ia menyebutkan, bantuan dari pemerintah provinsi berupa panel surya di setiap desa cukup membantu, meski kapasitas listrik yang dihasilkan terbatas. 

“Walau hanya 700 watt, itu sudah sangat berarti bagi pelayanan di desa-desa,” ujarnya.

Camat juga mengungkapkan jumlah penduduk Pulau Hanaut mencapai sekitar 18.027 jiwa dengan jumlah 14 desa dan luas wilyah 62.986 km persegi.

Dengan jumlah sebesar itu, ia menegaskan, sangat wajar jika masyarakat berharap perhatian lebih dari pemerintah. 

“Mudah-mudahan permasalahan ini bisa ditangani bertahap. Karena bagi kami, listrik, air bersih, dan akses jalan adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda,” pungkas Dedi. 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved