Berita Kotim Kalteng
Dinkes Kotim Siagakan Layanan Kesehatan Antisipasi Masyarakat Terdampak Korban Banjir
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim bergerak cepat dengan menyiagakan fasilitas layanan kesehatan di berbagai titik bagi warga yang terdampak banjir
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan desa terendam banjir.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan ancaman kesehatan yang perlu diantisipasi.
Menanggapi situasi tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim bergerak cepat dengan menyiagakan layanan kesehatan di berbagai titik.
Seluruh fasilitas pelayanan kesehatan diminta untuk waspada dan memastikan masyarakat terdampak tetap bisa mendapatkan pelayanan medis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sedikitnya ada 19 desa yang terdampak banjir.
“Jadi berdasarkan kondisi terakhir memang ada beberapa desa yang sudah terendam banjir. Tadi diinformasikan oleh BPBD ada 19 desa," katanya, Selasa (16/9/2025).
Ia menyebut, menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotim sudah menginstruksikan kawan-kawan di puskesmas untuk standby di fasilitas kesehatan, baik itu di puskesmas, puskesmas pembantu, maupun puskesmas desa.
Ia menambahkan, masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis dapat langsung ditangani di fasilitas kesehatan terdekat. Bahkan, jika akses jalan terhambat karena genangan air, Dinkes sudah menyiapkan strategi agar pelayanan tetap berjalan.
“Pak Kadis juga sudah menginstruksikan agar kawan-kawan kesehatan menyiapkan obat-obatan dan bahan medis habis pakai," bebernya.
"Jadi kalau sewaktu-waktu diperlukan sementara kondisi perjalanan transportasi tidak memungkinkan, obat dan bahan medis sudah tersedia di desa. Dengan begitu, pelayanan kesehatan tetap berjalan,” imbuhnya.
Menurut Nugroho, banjir sangat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Beberapa kasus yang biasanya muncul di antaranya gatal-gatal, infeksi kulit, hingga diare.
Kondisi ini terjadi karena air bersih yang digunakan warga tercampur dengan air kotor akibat banjir.
“Terkait banjir ini, penyakit yang paling banyak itu gatal-gatal, penyakit kulit, juga diare karena air bersih tercampur dengan air kotor yang menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat,” terangnya.
Selain penyakit fisik, Nugroho juga menekankan pentingnya memperhatikan dampak psikologis warga terdampak banjir.
Aktivitas yang terganggu dapat menimbulkan stres dan tekanan mental bagi masyarakat.
Karhutla di Mentawa Baru Ketapang Kotim, Personel BPBD Kesulitan Cari Sumber Air Padamkan Api |
![]() |
---|
Sepekan 20 Desa di Kotim Terendam Banjir, BPBD Tetapkan Siaga Darurat Hingga Akhir Oktober 2025 |
![]() |
---|
Personel Damkar dan Dinsos Kotim Bantu Evakuasi ODGJ Terlilit Puluhan Benda di Tubuhnya |
![]() |
---|
Satwa Endemik Kucing Merah Kalteng Terancam Punah, Kepala BKSDA Kotim Sebut Spesies Sulit Ditemukan |
![]() |
---|
Bayi Orangutan Jantan Umur 4 Bulan Ditemukan Warga Desa Ramban Kotim Diserahkan ke BKSDA Sampit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.