Kotim Habaring Hurung

Bupati Kotim Halikinnor Dukung Penuh Pembangunan Rumah Sakit Bertaraf Internasional di Sampit

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor mendukung penuh adanya pembangunan rumah sakit yang bertaraf internasional di wilayah Sampit

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
WAWANCARA - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor saat ditemui oleh sejumlah awak media. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Rencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional di Kota Sampit mendapat sambutan hangat dari Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor.

Ia mengaku senang mendengar kabar tersebut. Menurutnya, pembangunan rumah sakit swasta di Kotim merupakan kebutuhan mendesak mengingat jumlah penduduk daerah ini merupakan yang terbesar di Kalteng, namun fasilitas kesehatan unggulan masih terbatas.

"Saya sudah beberapa kali mengajak pihak swasta untuk berinvestasi di bidang kesehatan. Kotim ini penduduknya besar sekali, tapi rumah sakit unggulan kita baru satu," ujar Halikinnor di Sampit, Selasa (12/8/2025).

Saat ini, Kotim memiliki tiga rumah sakit, yaitu RSUD dr Murjani Sampit, RS Pratama Parenggean, dan RS Pratama Samuda. 

Namun, mayoritas pasien masih menumpuk di RSUD dr Murjani sehingga beban pelayanan menjadi berat.

Kondisi ini jauh berbeda dengan Palangka Raya yang memiliki sekitar tujuh rumah sakit. Padahal, dari sisi jumlah penduduk, Kotim jauh lebih besar. 

Ditambah lagi, keberadaan perusahaan perkebunan dan pertambangan membuat arus pendatang semakin tinggi.

"Ketika musim penyakit meningkat, seperti saat pancaroba yang rawan diare, rumah sakit kita kewalahan. Kapasitas sekarang tidak mencukupi," ungkapnya.

Karena itu, Pemkab Kotim siap memberikan dukungan penuh terhadap rencana Muhammadiyah membangun rumah sakit swasta. 

Bahkan, Halikinnor telah mengundang Rektor Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) sekaligus Kepala Badan Pendapatan Daerah Kotim Ramadansyah, untuk membicarakan langkah-langkah yang bisa dilakukan pemerintah daerah.

"Kalau ada yang dibutuhkan, kami siap bantu. Surat rekomendasi dari pemerintah daerah akan segera dikeluarkan agar proses pembangunan bisa cepat berjalan," tegasnya.

Tidak hanya Muhammadiyah, Halikinnor juga mengungkapkan ada rencana dari Primaya Hospital Betang Pambelum, rumah sakit milik yayasan Katolik, untuk membuka cabang di Sampit. 

Informasinya, pihak Primaya sudah menyiapkan lahan, namun progres pembangunannya belum diketahui pasti.

"Kami sudah tawarkan kemudahan seperti tax holiday atau pembebasan pajak sementara supaya mereka tertarik mempercepat pembangunan," jelasnya.

Ke depan, bupati berencana mengadakan pertemuan dengan kedua pihak tersebut. 

Ia berharap, hadirnya dua rumah sakit swasta baru di Sampit dapat mengurai kepadatan pasien di RSUD dr Murjani serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

"Biasanya rumah sakit swasta punya pelayanan yang sangat baik. Kalau ada persaingan sehat, rumah sakit daerah juga akan termotivasi untuk meningkatkan mutu layanan. Ujungnya, masyarakat yang akan merasakan manfaatnya," tutup Halikinnor.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved