Berita Palangka Raya

Pasutri Dari Bandung Tiap Tahun ke Palangka Raya Tuk Jualan Bendera Merah Putih Jelang 17 Agustus

Teh Ai (25), perempuan asal Bandung, Jawa Barat, yang setiap tahun merantau ke Kalimantan untuk berjualan bendera musiman.

Pasutri Dari Bandung Tiap Tahun ke Palangka Raya Tuk Jualan Bendera Merah Putih Jelang 17 Agustus - Pedagang-bendera-merah-putih-3-Agustus-2025.jpg
Arai Nisari/Tribunkalteng.com
JUAL BENDERA - Teh Ai (25), pedagang bendera musiman asal Bandung, menjaga lapaknya di depan Pasar Kahayan, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Minggu (3/8/2025).
Pasutri Dari Bandung Tiap Tahun ke Palangka Raya Tuk Jualan Bendera Merah Putih Jelang 17 Agustus - Berjualan-Bendera-Merah-Putih-3-Agustus-2025.jpg
Arai Nisari/Tribunkalteng.com
JUAL BENDERA - Teh Ai (25), pedagang bendera musiman asal Bandung, menjaga lapaknya di depan Pasar Kahayan, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Minggu (3/8/2025).

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Menjelang Hari Ulang Tahun atau HUT ke‑80 Republik Indonesia, deretan lapak bendera merah putih mulai memenuhi sisi jalan di Kota Palangka Raya. 

Salah satunya milik Teh Ai (25), perempuan asal Bandung, Jawa Barat, yang setiap tahun merantau ke Kalimantan untuk berjualan bendera musiman.

Teh Ai mengaku sudah berjualan bendera di Palangka Raya sejak 2019.

Baca juga: Bendera One Piece Viral jelang 17 Agustus 2025, Belum Dicari Warga Palangka Raya Kalteng

Baca juga: Jelang HUT ke-80 RI, PLN Imbau Warga Tak Pasang Bendera Dekat Jaringan Listrik

Baca juga: Viral Bendera One Piece jelang HUT RI, Ingatkan Jangan Ganti Merah Putih dengan Simbol Fiksi

Setiap tahun ia datang sekitar sebulan sebelum 17 Agustus bersama suaminya. 

Mereka menyewa kos sementara dan membuka dua lapak yang berjarak sekitar 100 meter, di sepanjang Jalan Tjilik Riwut, lalu kembali ke Bandung setelah perayaan kemerdekaan usai.

“Setiap tahun saya memang datang ke sini sebulan penuh khusus jualan bendera. Setelah 17 Agustus, biasanya langsung pulang lagi ke Bandung,” ujar Teh Ai saat ditemui Tribunkalteng.com di lapaknya, Minggu (3/8/2025).

Perempuan ini mulai membuka lapak di depan Pasar Kahayan sejak 24 Juli 2025. 

Lapaknya menjual berbagai perlengkapan peringatan kemerdekaan, mulai dari bendera merah putih ukuran kecil, background, umbul‑umbul, bandir, hingga hiasan gapura.

Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp15.000 untuk bendera kecil, hingga Rp450.000 untuk bendera panjang 10 meter.

“Awal-awal omsetnya kecil, sekitar dua ratus sampai tiga ratus ribu per hari. Tapi sejak 1 Agustus biasanya mulai ramai,” jelasnya.

Sebelum merantau ke Palangka Raya, Teh Ai sempat mencoba peruntungan berjualan bendera di Samarinda, Kalimantan Timur.

Namun, saingan di sana terlalu banyak sehingga hasilnya tidak maksimal.

“Di Samarinda penjualnya banyak banget. Makanya coba ke Palangka Raya, ternyata lebih ramai dan peluangnya lebih besar,” katanya.

Menariknya, meski tren bendera bergambar One Piece sedang viral di media sosial, Teh Ai mengaku belum ada yang menanyakan bendera tersebut di Palangka Raya.

“Belum ada yang tanya. Orang di sini masih fokus cari bendera merah putih dan umbul‑umbul,” ujarnya.

Meski sudah enam tahun bolak-balik ke Palangka Raya, Teh Ai mengaku belum sempat berwisata di kota ini. Waktunya habis untuk menjaga lapak dari pagi hingga sore.

“Capek sih, tapi senang karena bisa merasakan semangat 17 Agustus di sini. Kalau sehat, tahun depan saya pasti datang lagi,” tutupnya.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved