Kotim Habaring Hurung

Kekeringan Melanda Selatan Kotim Akibat Kemarau, BPBD Salurkan Air Bersih ke Desa Bagendang Permai

Kekeringan akibat kemarau melanda wilayah selatan Kotim, BPBD menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Bagendang Permai Mentaya Hilir Utara

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
BPBD Kotim untuk Tribukalteng.com
PENYALURAN AIR BERSIH - BPBD Kotim saat menyalurkan air bersih ke Desa Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Sabtu (2/8/2025) siang. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kekeringan akibat kemarau melanda wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, sejak pertengahan Juli 2025, menyebabkan krisis air bersih di sejumlah desa. 

Menyikapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim bergerak cepat menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.

Kepala BPBD Kotim, Multazam mengatakan, distribusi air bersih ini merupakan tindak lanjut dari permohonan resmi yang diajukan oleh Kepala Desa Bagendang Permai melalui surat tertanggal 30 Juli 2025 dengan Nomor: 267/BP-MHU/PEM/VII/2025. 

Pemerintah Kecamatan Mentaya Hilir Utara juga turut mengajukan permohonan serupa untuk membantu 487 rumah warga yang terdampak.

"Desa Bagendang Permai merupakan salah satu wilayah yang sangat rentan terhadap krisis air bersih," ujar Multazam, Sabtu (2/8/2025).

"Selain tidak memiliki akses jaringan PDAM, lokasi desa ini juga cukup jauh dari jalan utama HM Arsyad menuju Dusun Belambit, sehingga sulit dijangkau distribusi air secara reguler," imbuhnya. 

Ia menambahkan, sebagian besar warga di wilayah tersebut selama ini hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan memasak dan minum. 

Namun, dalam beberapa hari terakhir, hujan tak kunjung turun. 

Sementara air dari Sungai Mentaya yang tersedia justru terasa payau saat pasang, sehingga tidak layak dikonsumsi.

Dalam distribusi yang telah dilakukan, BPBD menyalurkan sekitar 12.000 liter air bersih ke 60 titik di Desa Bagendang Permai, dengan fokus utama di RT 1 yang dihuni mayoritas warga kurang mampu.

"Penyaluran kami prioritaskan ke RT 1, karena kondisi warga di sana cukup memprihatinkan. Mereka sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.

Pelaksanaan distribusi air bersih ini berjalan lancar dengan dukungan dari perangkat desa, personel TNI/Polri, serta relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Mentaya Hilir Utara.

BPBD Kotim terus memantau perkembangan kekeringan yang kini juga melanda wilayah lain seperti Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, dan sebagian Kecamatan Pulau Hanaut. 

Multazam memastikan, pihaknya siap melakukan penyaluran bantuan serupa ke desa-desa lain apabila kondisi darurat air bersih terus berlanjut.

"Untuk jangka menengah dan panjang, distribusi air bersih tetap harus jadi prioritas. Tujuannya agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti memasak dan minum, meski musim kemarau berkepanjangan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved