Kobar Marunting Batu Aji

Peringati Hari Koperasi ke-78, Pemkab Kobar Tegaskan Peran Pentingnya untuk Ekonomi Kerakyatan

Pemkab Kobar memperingati Hari Koperasi ke-78 tahun 2025 upacara di Lapangan Senggora, Kecamatan Kumai, Kamis, (17/7/2025) kemarin.

Editor: Haryanto
ISTIMEWA
HARI KOPERASI - Asisten I Sekretariat Daerah Kobar, Tengku Alisyahbana saat diwawancarai usai upacata Peringatan Hari Koperasi ke-78, Kamis (17/07/2025) kemarin. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) memperingati Hari Koperasi ke-78 tahun 2025 dengan menggelar upacara di Lapangan Senggora, Kecamatan Kumai, Kamis, (17/7/2025) kemarin.

Bupati Kobar, Hj Nurhidayah diwakili oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kobar, Tengku Alisyahbana yang memimpin langsung jalannya upacara.

Dalam sambutannya, Tengku Alisyahbana menekankan, koperasi menjadi bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang lahir dari, oleh, dan untuk rakyat.

“Ini bukan sekadar romantisme sejarah. Konstitusi kita, dalam Pasal 33 UUD 1945, dengan tegas menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan,” kata Tengku Alisyahbana.

Baca juga: HUT ke-78 Koperasi, Disperindagkop UKM Kobar dan Gerakan Ziarah ke TMP Indra Pura

Ia menyampaikan, koperasi menjadi simbol demokrasi ekonomi yang memberikan hak suara yang sama kepada seluruh anggota tanpa memandang besar kecilnya modal yang dimiliki.

“Setiap warga desa berhak ikut menentukan arah masa depannya bersama. Ini adalah jalan yang sedang kita tapaki menuju Indonesia Emas 2045—bukan hanya maju secara teknologi, tapi juga adil dan berdaulat secara ekonomi,” tambahnya.

Tengku juga menyoroti, pentingnya koperasi dalam menciptakan pemerataan ekonomi dan memberantas kemiskinan, terutama melalui pengembangan koperasi desa dan kelurahan yang berbasis pada kearifan lokal.

“Inklusi ekonomi melalui koperasi sangat relevan dan strategis, khususnya dalam sektor pertanian dan industri berbasis komunitas lokal,” tuturnya.

Berdasarkan data 2024, tercatat 131.613 koperasi aktif di Indonesia dengan jumlah anggota hampir mencapai 30 juta orang.

“Itu artinya satu dari sepuluh warga Indonesia adalah bagian dari koperasi. Bahkan volume usaha koperasi tahun lalu mencapai Rp214 triliun, menyumbang hampir 1 persen dari Produk Domestik Bruto nasional,” ujar Tengku Alisyahbana.

Namun, ia juga mengingatkan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi koperasi di Indonesia agar mampu bersaing secara global.

“Koperasi besar di dunia internasional telah lebih dahulu berkembang pesat, sementara kita masih perlu mengejar ketertinggalan. Tapi kita tidak boleh apatis. Kita harus mendorong tumbuhnya koperasi besar dari desa-desa yang memiliki potensi besar, mulai dari pertanian, kerajinan, pariwisata, hingga energi terbarukan,” ungkapnya.

Mengutip data BPS 2024, Tengku menyebut terdapat lebih dari 84 ribu wilayah setingkat desa di Indonesia, dan sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

“Inilah potensi yang harus kita kelola bersama. Karena semua itu hanya bisa menjadi kekuatan ekonomi bila dikelola secara kolektif,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan koperasi, lanjut Tengku, pemerintah pusat telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden tentang percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih.

“Koperasi Merah Putih ini adalah wujud nyata keberpihakan negara terhadap ekonomi kerakyatan,” pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved