Kotim Habaring Hurung

Wabup Irawati Sebut Kotim Siapkan Sekolah Perintis, Targetkan 100 Anak Kurang Mampu

Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, sekolah perintis akan menampung 100 anak dari keluarga kurang mampu, yang berada di kategori desil 1

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
WAWANCARA - Wakil Bupati Kotim Irawati saat ditemui sejumlah awak media, Jumat (27/6/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Saat ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur atau Pemkab Kotim, telah resmi ditetapkan menjadi satu diantara pelaksanaan program Sekolah Rakyat oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia atau Kemensos RI. 

Dalam tahap awal, Pemkab Kotim tengah mempersiapkan Sekolah Perintis yang akan menampung 100 anak dari keluarga kurang mampu, khususnya yang berada di kategori desil 1. 

Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, lokasi sementara yang ditunjuk berada di Kompleks Asrama Haji Sampit.

“Allhamdulillah, Kotim mendapat kepercayaan untuk mendirikan sekolah rakyat. Tapi sebelum itu, kami harus menyiapkan sekolah perintis dulu sesuai permintaan Kemensos,” kata Irawati, Jumat (27/6/2025). 

Ia menjelaskan, meski sebagian besar syarat telah terpenuhi, masih ada beberapa aspek teknis yang harus dibenahi, seperti ukuran ruangan hingga daya listrik. 

Kemesos bersama Kementerian Pekerjaan Umum RI nantinya akan secara langsung untuk melakukan verifikasi sebelum pembangunan difinalisasi.

Menurut Irawati, dalam program tersebut masih ada kekurangan terutama detail ukuran ruangan dan daya listrik.

"Ini diminta secara rinci oleh Kemensos, karena sebelum pembangunan dilakukan, tanggung jawab pembiayaan ditanggung pemerintah daerah,” tambahnya.

Saat ini Pemerintah daerah juga sudah mulai melakukan pendataan terhadap calon peserta didik. 

Targetnya, 100 anak dari keluarga desil 1 atau masyarakat dengan kondisi ekonomi sangat rendah. 

Data ini diperoleh dari sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos dan tidak bisa dimodifikasi. 

"Perlu diketahui, kami tidak membuka pendaftaran umum. Nama-nama calon siswa langsung dari Kemensos, sesuai dengan data DTKS. Tidak bisa ditambah atau dikurangi," jelasnya. 

"Karena itu kami harus cocokkan dengan profil anak yang benar-benar siap dan mau tinggal di asrama hingga lulus sekolah,” imbuhnya. 

Program ini menyasar anak-anak usia SLTA yang berasal dari keluarga rentan dan putus sekolah. 

Berdasarkan data yang dimiliki Pemkab Kotim, jumlah anak usia SMA dari keluarga desil 1 di Kotim mencapai lebih dari 1.000 orang. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved