Demo Hari Ini

Ibu Rumah Tangga dari Luwuk Ranggan Ikut Demo Hari Ini di DPRD Kotim, Tagih Janji Perbaikan Jalan

Aksi demo hari ini, yang digelar Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Kotawaringin Timur (Kotim), di Gedung DPRD, ada IRT dari Luwuk Ranggan ikut aksi

|
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
AKSI MASSA- Sejumlah masyarakat dari kampung juga tampak hadir, termasuk seorang ibu rumah tangga bernama Titin, Senin (1/9/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM SAMPIT – Aksi demo hari ini, yang digelar Aliansi Kesatuan Rakyat Sipil Kotawaringin Timur (Kotim), di depan Gedung DPRD, Senin (1/9/2025), tidak hanya diikuti mahasiswa dan pemuda.

Sejumlah masyarakat dari kampung juga tampak hadir, termasuk seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Titin.

Titin mengaku berangkat dari desanya di Desa Luwuk Ranggan sekitar pukul 05.00 WIB dan tiba di Sampit sekitar pukul 06.00 WIB. 

Ia datang bersama tiga orang warga lainnya dengan menggunakan kendaraan pribadi. Perjalanan mereka memakan waktu hampir satu jam.

Menurutnya, keikutsertaannya dalam aksi ini murni inisiatif pribadi. Informasi mengenai rencana aksi ia peroleh melalui media sosial. 

“Kami datang untuk menagih janji DPRD Kotim, khususnya soal perbaikan jalan di kampung kami yang sudah lama rusak,” ujarnya, Senin (1/9/2025). 

Titin menilai banyak aspirasi masyarakat yang selama ini tidak ditindaklanjuti. 

Ia menyebut janji-janji perbaikan yang pernah disampaikan wakil rakyat saat kampanye maupun saat menjabat tidak kunjung direalisasikan. 

“Kan janjinya dulu banyak, tapi sampai sekarang belum ada yang terbukti. Janji masih sebatas janji,” keluhnya.

Sebagai warga desa yang mengandalkan karet sebagai mata pencaharian utama, Titin merasa pemerintah daerah kurang memberi perhatian. 

“Kami ini hidup dari karet. Tapi siapa yang memperjuangkan? Tidak ada. Semua janji soal perbaikan ekonomi desa sampai sekarang dilupakan,” katanya lagi.

Ia menambahkan, salah satu tuntutan masyarakat Karanggan adalah perbaikan akses jalan. Jalan rusak di desa membuat aktivitas warga, termasuk menjual hasil karet, menjadi terhambat. 

“Visi-misi sudah disampaikan saat duduk jadi dewan, tapi mana buktinya? Jalan tetap rusak, ekonomi desa juga tidak ada perubahan,” tegasnya.

Kehadiran Titin bersama warga kampung lainnya dalam aksi damai ini menjadi bukti bahwa keresahan masyarakat tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa, melainkan juga dari warga biasa yang merasakan langsung dampak kebijakan.

Mereka berharap DPRD Kotim, khususnya Ketua DPRD, bisa turun langsung menemui massa dan mendengarkan tuntutan rakyat kecil. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved