Berita Sukamara

Ini Usulan Sekda Sukamara untuk Perangi Narkoba di Kalimantan Tengah yang Masuk Dari Malaysia

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara, Rendy Lesmana, mengungkapkan bahwa salah satu jalur peredaran narkoba berasal dari Malaysia bagian Timur.

Tribunkalteng.com/Arai Nisari
NARKOBA - Rendy Lesmana, Sekda Sukamara, saat memberikan wawancara terkait upaya penanggulangan peredaran narkoba di Kalimantan Tengah. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Peredaran narkoba di Kalimantan Tengah menjadi perhatian serius.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara, Rendy Lesmana, mengungkapkan bahwa salah satu jalur peredaran narkoba berasal dari Malaysia bagian Timur. 

Narkoba ini dapat masuk melalui wilayah Kuching, Malaysia, kemudian melintas ke Kalimantan Barat, dan akhirnya sampai ke Kalimantan Tengah melalui beberapa pintu masuk, seperti Sukamara, Lamandau, dan Seruyan.

Baca juga: Pemkab Murung Raya Kalteng Gelar Rapat Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ikuti Arahan Presiden

Baca juga: Bencana Banjir di Desa Tumbang Mujam Kotim Kalteng, Ketinggian Air Capai 40 Cm

“Pintu masuk narkoba ini bisa melalui Kuching, Malaysia bagian Timur, kemudian masuk ke Kalimantan Barat, dan akhirnya sampai ke Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, kami mengusulkan agar Badan Narkotika Nasional (BNN) segera beraudiensi dengan kepala daerah di wilayah barat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bahaya narkoba,” ujar Rendy Lesmana.

Rendy juga menekankan pentingnya penanganan narkoba yang bersifat holistik, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. 

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi merupakan kunci untuk mengatasi masalah ini.

Ia memberikan contoh bahwa pengalaman mengatasi masalah besar lainnya, seperti inflasi dan pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang solid, permasalahan besar dapat diselesaikan.

“Jika kita bisa bersama-sama mengatasi inflasi atau COVID-19, kita juga pasti bisa mengatasi masalah narkoba. Semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, BNN, hingga masyarakat dan stakeholder lainnya, harus bersama-sama bekerja untuk menangani masalah narkoba ini,” jelasnya.

Selain itu, Rendy mengusulkan agar penanggulangan narkoba didukung dengan anggaran yang memadai.

Meskipun tidak merinci jumlah anggaran yang diinginkan, ia menekankan pentingnya dukungan anggaran untuk memastikan efektivitas program penanggulangan narkoba.

Dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, Rendy berharap peredaran narkoba di Kalimantan Tengah dapat ditekan, dan masyarakat dapat menikmati lingkungan yang lebih aman.

“Politik anggaran sangat penting dalam mendukung keberhasilan program ini. Kita butuh anggaran yang cukup agar semua pihak bisa berkontribusi maksimal dalam melawan narkoba,” tambahnya.

(TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved