Berita Kotim

Perjuangan Kepala Desa Batuah ke Sampit Kotim Bawa Trenggiling, ini Reaksi BKSDA Kalteng

Kisah Kepala Desa Batuah di Kotawaringin Timur menyelamatkan trenggiling. BKSDA Kalteng di Sampit langsung bereaksi dan evakuasi.

Penulis: Pangkan B | Editor: Nia Kurniawan
tribunkalteng.com/pangkan
Anak Trenggiling usai diserahkan oleh Kades Batuah kepada BKSDA Pos Sampit, Minggu (22/12/2024). /foto Muriansyah untuk Tribunkalteng.com 

Mengenal Trenggiling

Ya, Trenggiling merupakan spesies mamalia yang hidup di malam hari.

Trenggiling hidup di daerah tropis maupun subtropis.

Karena mempunyai sisik, trenggiling juga sering dikira reptil oleh mereka yang tidak begitu mengenalnya.

Mengutip Kompas.com, trenggiling adalah satu-satunya mamalia yang seluruh tubuhnya ditutup sisik.

Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan larva.

Bahkan, trenggiling juga disebut 'pemakan semut bersisik'.

Trenggiling juga tidak mempunyai gigi.

Hewan ini tidak mengunyah makanannya, melainkan langsung menelan dan mengolahnya di perut.

Di dalam perut, makanan itu akan diolah menggunakan kerikil yang sengaja ditelan untuk membantu mengolah makanannya.

Sisik Keras

Dikutip dari bobo.grid.id, sisik yang keras dari trenggiling membuat hewan yang biasa melingkarkan badannya ini terlindungi dari serangan predator.

Saat merasa terancam, trenggiling akan menggulung tubuhnya seperti bola dan mengeluarkan cairan yang bau dari kelenjar dasar ekornya.

Sayangnya, sisik yang keras ini membuat trenggiling banyak diburu oleh manusia karena diyakini memiliki manfaat sebagai obat.

Saat ini trenggiling merupakan spesies yang dilindungi secara nasional maupun internasional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved