Polisi Tembak Sopir Ekspedisi

Istri Tersangka Haryono Sebut Suami Alami Trauma Berat, Yuliani: Kadang Tertawa Menangis Tanpa Sebab

Pengakuan tersangka Haryono sang suami alami trauma berat kadang bisa tertawa dan menangis tanpa sebab usai tragedi penembakan oleh Brigadir AK

|
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Istri tersangka Haryono di dampingi kuasa hukum saat membesuk suami di Rutan Polresta Palangkaraya, Selasa (17/12/2024). 


"Terakhir aktif WA nya sekitar pukul 12.30 Wita. Setelah itu sudah lost kontak hingga akhirnya ada kabar penemuan jenazah," katanya. 


Dikatakan Sidah, ia juga mendapat kabar dari pemilik mobil yang digunakan oleh sang suami maupun juga dari pihak kepolisian di Kalteng pada Sabtu (7/12/2024) pagi atau sehari setelah korban ditemukan. 


Setelah melihat foto jenazah yang beredar Sidah kemudian mengonfirmasi bahwa itu memang suaminya. 


Budiman merupakan tulang punggung keluarga, terlebih ada tiga anak yang masing-masing berusia 10 tahun, 8 tahun dan 6 tahun. 


"Almarhum orangnya sangat humoris," ujar Sidah.


Mirisnya lagi, keluarga Budiman Arisandi tidak ada yang menyaksikan prosesi pemakaman pria yang merupakan warga asal Banjarmasin ini untuk terakhir kalinya. Karena berhalangan pihak keluarga tak ada yang menghadiri pemakannya. 


Sidah mesti berjuang menghidupi tiga anaknya, setelah suaminya jadi korban kebrutalan aparat kepolisian.


Sementara itu saat DRP dengan Komisi III DPR RI, Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto menjelaskan, kronologi penembakan ini bermula pada Rabu (27/12/2024). 


Saat itu, Anton menyewa jasa saksi Haryono yang bekerja sebagai supir taksi online. Setelah tiba di TKP, Kecamatan Katingan Hilir, Katingan, Anton meminta saksi Haryono menghampiri korban Budiman Arisandi. 

Baca juga: Brigadir AK Tembak Warga di Katingan Positif Narkoba, Tersangka Haryono Justru Negatif

Baca juga: Kapolda Kalteng Rapat dengan Komisi III DPR RI terkait Brigadir AK yang Tembak Sopir Ekspedisi


Selanjutnya, Djoko menyebut, Anton mengajak korban naik ke mobil yang dikemudikan Haryono. Tujuannya, mengajak korban ke Pos Lantas 38 sekaligus meyakinkan korban bahwa ada pungli di pos tersebut. 


"Anton meminta korban masuk ke mobil lalu memerintahkan Haryono untuk kembali dan putar arah, pada posisi itulah Haryono mendengar suara letusan tembakan," ujar Djoko, Selasa (17/12/2024). 


Selang 3 detik penembakan itu, lanjut Djoko, Anton meminta Haryono untuk memutar arah lagi. Pada posisi ini suara tembakan kembali terdengar. 


Lebih lanjut, Djoko mengatakan, mayat korban dibuang di pinggir jalan sekitar kebun sawit, Kecamatan Katingan Hilir, Kasongan. Mayat korban ditemukan warga pada Jumat (6/12/202

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved