Berita Kotim
BPS Sebut Kotawaringin Timur Akan Alami Inflasi Pada Desember 2024 Jelang Nataru
BPS Kotawaringin Timur sebut Kotim alami inflasi sebesar pada Desember jelanh Natal dan Tahun Baru (Nataru), inflasi sebesar 0,20 persen awal tahun
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENH.COM, SAMPIT - Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur sebut Kotim alami inflasi sebesar pada Desember jelanh Natal dan Tahun Baru (Nataru), Selasa (17/12/2024).
Meski begitu, pada November 2024 terjadi inflasi sebesar 0,20 persen di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Meski begitu, Kepala BPS Kotawaringin Timur, Eddy Surahman mengatakan Kotim sempat mengalami deflasi pada awal tahun.
Dirinya khawatir hal tersebut akan menyebabkan daya beli masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur lesu dan menurun.
Pasalnya, Kotim khususnya Kota Sampit menjadi salah satu daerah patokan selain Kabupaten Kapuas, Sukamara, dan Kota Palangkaraya.
"Pada 2024, inflasi kita relatif stabil dan ini jauh lebih rendah dari pada di 2023 walaupun pada awal tahun itu kami khawatir, karena inflasinya rendah dan beberapa bulan itu justru mengalami deflasi,” ungkap Eddy.
Dirinya menjelaskan bahwa jika inflasi rendah, maka bisa terjadi deflasi yang menjadi salah satu indikator bahwa terjadi penurunan daya beli masyarakat.
"Jika angka inflasi rendah tidak serta-merta kita bergembira, karena salah satunya tadi menjadi indikasi dari menurunnya perekonomian kita,” ungkap Kepala BPS Kotim.
Lebih lanjut, dirinya cukup optimis dengan perhitungan inflasi pada 2024, karena harga yang relatif stabil.
BPS Kotim memperkirakan bahwa pada Desember 2024 yang akan dirilis pada Januari, biasanya akan terjadi inflasi.
Inflasi di Kota Sampit sebesar 0,20 persen, yang mana disumbang oleh daging ayam 0,11 persen, tomat 0,07 persen, bawang merah 0,07 persen, ketimun 0,03 persen, dan minyak goreng 0,02 persen.
Sementara itu, deflasi di Kota Sampit disebabkan oleh ikan nila 0,06 persen, ikan tongkol 0,03 persen, cavai rawit 0,02 persen, kangkung 0,01 persen, dan ikan kapar 0,01 persen.
“Hal ini wajar sehubungan dengan peringatan hari besar keagamaan yang biasanya membuat daya beli masyarakat meningkat, secara psikologis juga akan mempengaruhi perkembangan harga yang terjadi di pasar,” ungkap Kepala BPS Kotim.
Eddy pun menjelaskan komoditas penyumbang inflasi dalam 5 tahun terakhir yang terjadi pada Desember, disebabkan komoditas beras dan minyak goreng.
Tak hanya itu, beras, bawang merah, dan daging ayam juga menjadi tiga besar penyebab terjadinya inflasi.
"Inflasi pada 2023 dan 2024 tidak perlu ada yang dikhawatirkan, karena perkembangan harga relatif stabil. Kenaikan itu juga tidak terlalu banyak dan menggambarkan bahwa ekonomi sedang berjalan," tutup Eddy Surahman.
Disdik Liburkan 4 Sekolah saat Aksi Solidaritas DPRD Kotim pada 1 September 2025 |
![]() |
---|
Demo di Sampit Kalteng, Aliansi Rakyat Sipil Gelar Aksi Damai DPRD Kotim |
![]() |
---|
ABK asal Pemalang Jateng yang Hilang Akhirnya Ditemukan di Sungai Kampung Teluk Tewah Kotim |
![]() |
---|
Tren Sepeda Listrik di Kalangan Anak di Kotim Dinilai Berbahaya, Satlantas Ingatkan Orang Tua |
![]() |
---|
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.