Berita Kotim
148 Rumah Terdampak Banjir di Desa Sei Ubar Mandiri, BPBD Kotim Minta Pemkab Cepat Tanggap
Ratusan rumah warga Desa Sei Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim Kalteng terdampak banjir, BPBD Kotim pun meminta agar pemkab segera tanggap
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam sebut terjadi penambahan rumah yang terdampak banjir, Sabtu (30/11/2024).
Tepatnya di Desa Sei Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Hal tersebut dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dan adanya endapan pada alur sungai pada desa tersebut.
“Bencana banjir di Desa Sei Ubar Mandiri terjadi sekira pukul 02.00 WIB pada 28 November 2024 dan terjadi peningkatan jumlah warga yang terdampak,” jelas Multazam saat dihubungi Tribunkalteng.com.
Kalaksa BPBD menjelaskan, sebelumnya telah dilaporkan sebanyak 120 rumah yang terendam dan terdampak banjir.
“Berdasarkan laporan terbaru, kini jumlah rumah yang terdampak meningkat menjadi 148 rumah akibat bencana banjir,” jelasnya.
Bencana banjir di Desa sei Ubar Mandiri memang sering terjadi dan kali ini banjir kedua kalinya sejak Februari 2024 lalu.
“Kamitelah berkoordinasi dengan rekan di bidang infrastruktur untuk menormalisasi sungai di Desa Sei Ubar Mandiri,” ujar Multazam.
Ia mengatakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan dan luapan sungai yang tersumbat akibat banyaknya tumbuhan dan endapan lainnya.
“Tentu hal tersebut dapat dilakukan menggunakn excavator amfibi, karena endapan tersebut berada di lokasi rawa-rawa,” jelas Multazam.
Hal tersebut guna membersihkan dan menormalisasi sungai agar saat curah hujan tinggi, air sungai tidak meluap.
“Kita tentu berharap hal ini dapat ditangani secepatnya, sehingga pada 2025 mendatahg banjir tidak terjadi lagi,” harap Multazam.
Berdasarkan eskalasi yang dilakukan oleh tim, banjir terjadi hampir separuh wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur pada awal 2024.
Namun memang terdapat beberapa desa yang berlokasi pada wilayah rawan bencana banjir.
Disinyalir memang, banjir terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi akan terjadi pada beberapa desa.
BPBD Kotim selalu melakukan peringatan dini kepada warga yang bermukim pada daerah rawan banjir, serta berkoordinasi dengan BMKG dan Balai Sungai.
Namun, memang sejak dulu warga Kotawaringin Timur tinggal di sekitar kawasan sungai, sehingga banyak warga yang berharmonisasi dengan bencana banjir.
Banjir tersebut menyebabkan banyak fasilitas umum yang terdampak dan akhirnya mengganggu aktivitas.
“Seperti contohnya Pustu yang juga terdampak karena lokasi pada kawasan rawan banjir, kita berharap dari Dinas Kesehatan bisa merelokasi ke daerah yang aman,” harap Multazam.
Kalaksa BPBD Kotim tersebut juga menyarankan para penduduk desa untuk bergeser dari pinggiran sungai ke lokasi yang lebih aman dari bencana banjir.
Baca juga: Desa Sei Ubar Mandiri Kotim Banjir Tinggi 1 Meter, Kades Minta Pemda Bantu Sediakan Excavator Amfibi
Memang kalau untuk memindahkan warga setempat cukup sulit, karena harus mencari tempat baru, keterbatasan lahan, dan sosial ekonomi yang terbatas.
“Banjir tentu sangat berdampak pada sistem sosial ekonomi warga, kita berharap hal ini bisa ditangani dan adanya campur tangan pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya banjir,” tutup Multazam.
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.