Kobar Marunting Batu Aji

Cegah Stunting di Kecamatan Arut Selatan Kalteng, Pemkab Kobar Beri Asupan Makanan Tambahan

Program ini bertujuan untuk memberikan makanan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki status gizi balita yang terdampak.

Editor: Haryanto
ISTIMEWA
Camat Arsel Indra Wardhana foto bersama peserta dalam acara penanganan stunting, belum lama ini. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Berdasarkan data terbaru dari Kecamatan Arut Selatan (Arsel), tercatat sebanyak 358 balita dari tujuh kelurahan dan tiga belas desa di wilayah tersebut mengalami permasalahan gizi.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), yang berupaya menanggulangi permasalahan tersebut melalui program pemberian makanan tambahan.

Untuk mencukupi kebutuhan gizi bagi balita, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3A-P2KB) bekerja sama dengan pihak kecamatan dan desa/kelurahan.

Program ini bertujuan untuk memberikan makanan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki status gizi balita yang terdampak.

Baca juga: Pemkab Kobar Kalteng Perkuat Intervensi terhadap 1.400 Keluarga Rentan Stunting

Anggaran yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp100.240.000, dengan alokasi Rp 40.000 per anak (dikurangi pajak dan biaya operasional) yang akan diberikan selama tujuh hari berturut-turut. 

Diharapkan pemberian makanan tambahan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi balita di wilayah Arut Selatan.

Camat Arut Selatan, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara berbagai pihak dalam mencegah stunting.

"Pencegahan stunting di wilayah ini memerlukan kerja sama antara desa, kecamatan, hingga KUA. Edukasi kepada calon pengantin juga sangat penting agar mereka siap memasuki pernikahan dengan mental, moral, dan ekonomi yang baik untuk mencegah terjadinya perceraian dini yang dapat berdampak pada pemenuhan gizi anak," ungkap Camat Arut Selatan, saat dikonfirmasi belum lama ini.

Dalam upaya mengatasi stunting, pihak Puskesmas dan bidan desa juga didorong untuk memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil, agar anak-anak lahir dengan nutrisi yang cukup. 

"Kami berharap ibu hamil mendapatkan informasi yang tepat tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk tumbuh kembang bayi mereka," tambah Camat.

Selain itu, posyandu yang ada di Kecamatan Arut Selatan turut berperan penting dalam memantau tinggi dan berat badan bayi. 

"Kami akan memastikan agar setiap anak aktif mengakses layanan kesehatan di posyandu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan," ujar Camat Arut Selatan.

Program pemberian makanan tambahan ini juga merupakan bagian dari upaya nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo melalui program "Asta Cita." 

Salah satu fokus dari program ini adalah pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, dengan stunting sebagai isu strategis yang memerlukan perhatian khusus. 

Peningkatan daya ekonomi orang tua, terutama yang terdampak kasus stunting, menjadi salah satu prioritas dalam pemberantasan kemiskinan.

Camat Arut Selatan berharap melalui kerja sama lintas sektor yang berkelanjutan, status gizi anak-anak di wilayahnya dapat terus meningkat. 

"Kami berharap ke depan, Arut Selatan dapat terbebas dari ancaman stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved