Kobar Marunting Batu Aji

Pemkab Kobar Kalteng Perkuat Intervensi terhadap 1.400 Keluarga Rentan Stunting

Sekda Kobar, Rody Iskandar mengungkapkan, langkah penanganan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak.

|
Editor: Haryanto
ISTIMEWA
Sekda Kobar, Rody Iskandar. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) semakin intensif dalam upaya penanganan stunting dengan memfokuskan intervensi terhadap 1.400 keluarga yang masuk kategori rentan atau berisiko.

Sekretaris Daerah atau Sekda Kobar, Rody Iskandar mengungkapkan, langkah penanganan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak seperti posyandu, puskesmas, dan masyarakat setempat.

"Tentunya kita akan melakukan penanganan secara intensif dan berkelanjutan, serta melibatkan berbagai pihak, termasuk posyandu, puskesmas, dan masyarakat setempat," kata Rody Iskandar saat dikonfirmasi belum lama ini.

Baca juga: Percepat Upaya Penurunan Stunting, Pemkab Kobar Kalteng Gelar Temu Kerja TPPS

Langkah intervensi yang dilakukan mencakup peningkatan edukasi masyarakat, pendataan berkala tumbuh kembang keluarga, serta pemberian bantuan pangan bergizi. 

Pemkab Kobar juga telah menetapkan sepuluh lokasi khusus sebagai prioritas dalam program penanganan stunting untuk mengoptimalkan deteksi dini dan penanganan kasus.

Dia menegaskan bahwa peran kepala desa dan camat sangat penting dalam program ini, terutama melalui inovasi di posyandu untuk menarik minat masyarakat.

"Desa dan camat harus berinovasi, seperti melaksanakan edukasi atau kampanye kesehatan yang menarik di posyandu agar masyarakat merasa tertarik dan memahami pentingnya posyandu," ujar Rody.

Menurutnya, posyandu memainkan peranan kunci dalam pemantauan tumbuh kembang anak, terutama untuk mendeteksi dini tanda-tanda stunting. 

Layanan di posyandu dinilai sangat efektif dalam mendukung upaya pencegahan stunting.

"Oleh karena itu, kami mengimbau ibu hamil dan ibu balita agar datang ke posyandu untuk mendapatkan layanan kesehatan dan pemantauan gizi," tambahnya.

Rody juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan program.

"Kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi di berbagai level, baik di tingkat keluarga maupun pemerintah desa," tegasnya.

Meski berhasil meraih prestasi dalam penanganan stunting di Kalimantan Tengah, Rody menilai Kabupaten Kobar masih menghadapi banyak tantangan ke depan.

"Saya harap prestasi yang berhasil kita raih dapat menjadi acuan semangat kita untuk terus berinovasi dan memperbaiki program penanganan stunting lebih baik lagi agar berdampak jangka panjang bagi kualitas generasi muda kita ke depan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved