Lipsus Cetak Sawah Dadahup Kalteng

Kisah Mahasiswa Magang Terjun Garap Lahan Program Cetak Sawah di Eks PLG Dadahup Kapuas Kalteng

Proyek cetak sawah di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dimulai mlibatkan ratusan mahasiswa magang

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Terlihat aktivitas para mahasiswa magang tengah menggarap lahan proyek cetak sawah di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dimulai, Jumat (27/9/2024). 

“Jika dikelola dengan baik, dalam 3 sampai 5 tahun ke depan, Kalimantan Tengah bisa mengatasi kekurangan beras nasional sebesar 4 juta ton. Dana untuk ini sudah kami siapkan dari pusat,” lanjutnya.

Ada tiga jenis lahan yang digunakan untuk rencana cetak sawah ini, yakni Area Penggunaan Lain (APL), kawasan Hutan Produksi (HP) dan kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK).

Rencana cetak sawah juga melibatkan pihak ketiga PT Citra Borneo Indah atau CBI.

Amran menjelaskan, fokus awal program ini memprioritaskan APL sekira 400.000 hektare, dengan target penyelesaian dalam 2 hingga 3 tahun.

Baca juga: Usai Food Estate, Optimalisasi Lahan di Kalteng Jadi Program untuk Penyangga IKN

Baca juga: Penanganan Karhutla, Stunting dan Food Estate Program Prioritas Jangka Panjang Pembangunan di Pulpis

Meski periode Presiden Jokowi segera berakhir, Amran menyebut, program ini diproyeksikan untuk berlanjut ke Presiden selanjutnya.

Menanggapi proyek cetak sawah yang dilakukan pemerintah ini, Direktur Save Our Borneo (SOB), Habibi menyebut, pemerintah perlu mengevaluasi program-program proyek ketahanan pangan sebelumnya.

Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan keterlibatan masayarakat dan aspek lingkungan.

"Jangan sampai karena ambisi proyek pangan ini masyarakat atau petani kita jadi terpinggirkan. Selain itu pemerintah perlu memperhatikan aspek lingkungan, sebab saat ini daya dukung dan daya tampung kita semakin menurun," jelas Habibi.

Perlu diingat, lanjutnya, bahwa proyek ini juga bertujuan untuk memajukan petani, sebab sehebat apa pun program pangan yang dibuat pemerintah sementara petani kita terpinggirkan, maka proyek pangan itu hanya akan menghamburkan anggaran saja. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved