Lipsus Cetak Sawah Dadahup Kalteng
Kisah Mahasiswa Magang Terjun Garap Lahan Program Cetak Sawah di Eks PLG Dadahup Kapuas Kalteng
Proyek cetak sawah di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dimulai mlibatkan ratusan mahasiswa magang
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Mita datang ke Dadahup sejak 22 September 2024, menurutnya, banyak yang harus dilakukan untuk menyiapkan lahan di Dadahup sebelum mulai menanam padi sawah, saat ini Mita dan teman-temannya sedang menaburi kapur dolomit untuk mengurangi asam di lahan tersebut.
"Saya baru tiga kali ke lahan termasuk hari ini, proyek ini sebenarnya menarik, tapi masih banyak kekurangannya, saat ini kami masih menabur dolomit untuk mengurangi asam," tuturnya.
Kegiatan Mita serta kegiatan lainnya di lahan terhenti saat Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman datang.
Kedatangan Amran itu, untuk meninjau lahan yang akan dijadikan lokasi proyek cetak sawah.
Amran juga menyebut, ia diperintah oleh presiden saat ini Joko Widodo, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membangun pertanian modern.
"Kita bertransformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern," ucapnya.
Amran mengatakan pemerintah berencana melaksanakan program cetak sawah dengan target 500.000 hektare di Kalimantan Tengah.
Dirinya yakin dengan keterlibatan pemuda, lahan itu bisa digarap selama tiga tahun. Bahkan, Amran menyebut pemuda dan mahasiswa bisa mendapat 10 juta per bulan jika program cetak sawah itu berhasil.
Keuntungan juga tak hanya untuk pemuda dan mahasiswa tetapi juga diberikan pada petani dengan sistem bagi hasil.
Selama bisa memproduksi padi dengan target tiga kali panen setahun, ujar Amran, keuntungan tak hanya untuk pemuda tetapi juga pemilik lahan.
"Lahan seluas ini siapa yang mengerjakan?," ujarnya kepada awak media. "Pemuda, mereka turun bertani, pemilik lahan tinggal tunggu hasil di rumah," lanjut Amran sambil melipat kedua tangannya.
Tak hanya itu, Amran membeberkan, pemerintah juga memberikan peralatan atau alsintan ke pemuda yang bekerja di sawah.
"Yang penting mau terjun ke lumpur, uang pasti banyak," kata Amran lagi.
Amran mengungkapkan, Kalteng memiliki lahan pertanian seluas 2,4 juta hektare, yang mana 621.684 hektare akan digunakan untuk program cetak sawah.
Karena itu, Ia menilai Kalteng berpotensi menjadi lumbung pangan nasional.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Lipsus-cetak-sawah-di-dadahup-Kalteng-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.