KPU Kotim Jamin Hak Pilih Lansia dan Disabilitas, Jadi Pemilih Prioritas saat Mencoblos

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur menjamin hak pilih kepompok lanjut usia (Lansia) dan penyandang Disabilitas pada Pemilihan Kepala Daerah.

Kabupaten Kotawaringin Timur akan melaksanakan Pilkada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029.

Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.

KPU Kotim kini telah melaksanakan setidaknya 80 persen tahapan Pilkada, serta telah menetapkan  tiga paslon berdasarkan nomor urut pendaftaran.

Paslon yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum ialah Sanidin-Siyono, Halikinnor-Irawati, dan Rudini-Paisal.

Saat ini, tahapan telah memasuki pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur.

Saat ini, KPU telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kotawaringin Timur sebanyak 309.973 pemilih.

Komisi Pemilihan Umum pun telah menyediakan 667 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Terdapat 4 TPS khusus yang terbagi menjadi 2 TPS pada Lembaga Pemasyarakatan dan 2 TPS lainnya pada perushaaan.

Baca juga: Pj Sekda Hadiri Pengundian Nomor Urut di Kantor KPU Kotim, Berharap Paslon Berkompetisi Secara Sehat

Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap di Kotawaringin Timur merupakan yang terbanyak pada Provinsi Kalimantan Tengah.

Jika dibandingkan dengan Pemilu kemarin, terdapat kenaikan jumlah sebanyak 6.365 pemilih pada pelaksanaan Pilkada mendatang.

Termasuk pemilih kelompok Lansia dan disabilitas  yang akan mengikuti Pilkada 2024 serentak di Kotawaringin Timur.

“Pemilih Lansia dan Disabilitas merupakan salah satu konsentrasi dari Komisi Pemilihan Umum, mulai dari proses pemutakhiran data pemilih, guna memastikan mereka terdaftar sebagai pemilih,” jelas Ketua KPU Kotawaringin Timur, Muhammad Rifqi.

Dirinya menambahkan KPU Kotim telah melakukan langkah-langkah, khususnya meminta kepada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) memastikan para Lansia terdaftar.

KPU Kotim pun beberapa kali melakukan penyaringan data pemilih berdasarkan usia para Lansia yang hidup.

Karena tercatat pemilih Lansia yang berusia 80 tahun, 100 tahun, bahkan lebih dari 100 tahun agar dipastikan datanya.

“Kami meminta Panitian Pemungutan Suara (PPS) dan Pantarlih mendatangi langsung untuk memastikan apakah masih ada atau tidak pemilih tersebut, serta kelengkapan dokumen kependudukan,” jelas Rifqi.

Ia menambahkan apa bila telah meninggal, maka harus dilengkapi dengan data dukung bahwa yang bersangkutan telah meninggal.

Ketua KPU Kotim menegaskan pihaknya akan menjamin hak pilih kelompok Lansia dan  penyandang Disabilitas.

“Kita akan menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ramah bagi Lansia dan Disabilitas, salah satunya menyediakan tempat duduk prioritas,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rifqi menambahkan Lansia dan Disabilitas akan didahulukan dari pada antrean yang lainnya.

“Kita juga memperbolehkan Lansia dan Disabilitas untuk menunjuk pendamping pada saat menyalurkan han pilihnya saat Pilkada 2024,” terangnya.

Ia mengatakan bagi Lansia dan Disabilitas yang mengalami kurangnya penglihatan dan tangan yang bergetar saat hendak mencoblos, bisa dibantu oleh pendamping.

“Meski boleh didampingi, namun pendamping Lansia dan Disabilitas harus membuat surat pernyataan dari yang bersangkutan,” terang Rifqi.

Lebih lanjut, Ketua KPU Kotim mengatakan jika memang tidak ada pendamping, pihaknya akan meminta petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mendampingi.

“Tentunya petugas KPPS dengan penyataan pilihan sesuai yang bersangkutan inginkan, serta menjaga kerahasiaan pilihan dari Lansia dan penyandang Disabilitas yang didampingi,” tutup Muhammad Rifqi.