Pemkab Kotim Lakukan Peninggian Jalan HM Arsyad Sampit dengan Metode Daur Ulang

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) rekonstruksi peninggian badan Jalan HM Arsyad, Sampit Rabu (21/8/2024).

Rekonstruksi tersebut dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman (SDABMBKPRKP) Kotawaringin Timur.

Peninggian badan jalan dilakukan agar rata jalan dari arah simpang empat Jalan Pelita ke Bundaran Keluarga Berencana dan sebaliknya sejajar.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala SDABMBKPRKP Kotawaringin Timur, Mentana Dhinar Tistama.

Dirinya mengatakan, bahwa rekonstruksi peninggian badan Jalan HM Arsyad akan diselesaikan sebelum akhir tahun.

“Kita menargetkan rekonstruksi peninggian badan Jalan HM Arsyad dapat selesai sebelum 2024 berakhir,” jelas Mentana.

Untuk diketahui bahwa rekonstruksi tersebut dimulai pada 16 Agustus dan diperkirakan selesai pada 24 Desember 2024.

“Peninggian Jalan HM Arsyad tersebut dimulai dari kawasan Bundaran KB hingga ke simpang empat Jalan Pelita,” terang Kepala DSADBMBKPRKP Kotim.

Mentana mengatakan bahwa perkiraan panjang jalan yang akan dilakukan rekonstruksi peninggian sepanjang 2,4 km.

“Pengerjaan jalan dilakukan dengan metode Cement Treated Recycling Base atau biasa disebut CTRB,” jelasnya.

Metode CTRB merupakan pengerjaan jalan yang dilakukan dengan cara mendaur ulang aspal yang telah ada.

Nantinya aspal akan dikeruk menggunakan ekskavator, lalu akan dihaluskan dengan cara dicacah menggunakan alat berat.

“Setelah itu, aspal tersebut dihaluskan, baru akan ditambah material seperti semen, batu, dan lainnya agar aspal lebih kuat,” jelas Mentana.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan material CTRB nantinya akan dipadatkan menggunakan alat berat dan dilapisi dengan aspal kembali.

“Metode CTRB tersebut telah kita gunakan pada Jalan HM Arsyad satunya, serta kita gunakan kembali karena lebih efektif dan efisien,” jelask Kepala SDABMBKPRKP Kotim.

Pengerjaan jalan tersebut nomor kontrak 600.2.10.2/77/KTK/DSDABMBKPRKP-BM/VII/2024 dan nilai kontrak Rp 12.194.000.000 dari Dana Bagi Hasil atau DBH.

“Metode tersebut kembali kita lakukan karena standar beban Jalan Kabupaten atau kelas III tetap 8 ton, serta proses pengerjaan yang cepat,” tutup Mentana Dhinar Tistama. (*)