Berita Kotim
300 Orangutan Menunggu Dilepasliarkan, Pengurus BOS Ajak Masyarakat Lindungi Hutan dan Spesiesnya
300 Orangutan menunggu dilepasliarkan, pengurus BOS mengajak masyarakat melindungi hutan dan spesiesnya
Penulis: Pangkan B | Editor: Nur Aina
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) sebut sebanyak 300 orangutan masih menunggu proses pelepasliaran ke habitat alaminya, Senin (19/8/2024).
Setiap orangutan yang diselamatkan bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah telah melalui perjalanan yang luar biasa, dari ancaman yang mereka hadapi hingga kebebasan di habitat alami mereka.
Orangutan yang diselamatkan mendapatkan perawatan intensif dan belajar keterampilan dasar yang sangat penting untuk pemulihan dari trauma.
Proses rehabilitasi diawali di Sekolah Hutan, tempat mereka belajar memanjat, mencari makan, dan berinteraksi dengan sesama orangutan, serta mempersiapkan diri untuk dapat hidup mandiri di alam liar.
Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite mengatakan proses pelepasliaran sampai orangutan dilepasliarkan ke alam tidaklah mudah.
“Proses pelepasliaran tersebut membutuhkan bertahun-tahun kerja keras, serta dedikasi tanpa henti dari tim kami,” jelasnya.
Baca juga: Berkeliaran 9 Hari di Bandara H Asan Sampit Kalteng, Orangutan Jantan 30 Tahun Berhasil Dievakuasi
Ia menambahkan setiap langkah dari nursery hingga kanopi hutan membawa kami semakin dekat pada tujuan akhir, yakni melihat orangutan kembali ke habitat alami mereka.
Jamartin Sihite, mengatakan Hari Orangutan merupakan momen yang tepat untuk merenungkan perjalanan konservasi orangutan yang kita bersama kerjakan dan perjuangkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan setiap orangutan yang berhasil kembali ke habitatnya adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi kita semua.
Dirinya mengajak terus berkomitmen bersama untuk masa depan yang lebih baik bagi orangutan dan hutan tempat mereka hidup.
“Saat ini, lebih dari 300 orangutan masih menunggu untuk dilepasliarkan, upaya ini memerlukan kerja sama yang erat dari semua pihak,” jelas Jamartin.
Ia mengatakan konservasi adalah tanggung jawab bersama yang hanya dapat terwujud melalui kolaborasi antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat umum.
“Dengan kerja sama yang solid, kita dapat melindungi dan melestarikan hutan serta spesies yang ada di dalamnya,” kata Ketua Pengurus Yayasan BOS.
Baca juga: Orangutan Dewasa Masuk Kawasan Bandara H Asan Sampit, BKSDA Menduga Karena Tertarik Kebun Buah Warga
Pada kesempatan peringatan hari orangutan kali ini, dirinya mengajak semua pihak untuk terus berpartisipasi dan memberikan dukungan demi keberlangsungan hidup orangutan.
“Mari kita bersama-sama merayakan Hari Orangutan dan berkomitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi mereka dan hutan rumah mereka tinggal, serta Selamat Hari Orangutan,” tutup Jamartin Sihite.
(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
orangutan
Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF)
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Sekolah Hutan
Pengurus Yayasan BOS
Jamartin Sihite
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.