Kotim Habaring Hurung

Pemkab Kotim dan FKUB Gelar Sosialisasi Harmonisasi Antar Umat Beragama dan Sukseskan Pilkada

Pemkob Kotim dan FKUB Kotim menggelar sosialisasi terkait menjaga harmonisasi dan menyukseskan pemilihan kepala daerah di Kotawaringin Timur

|
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Asisten I Setea Kotim, Rihel saat diwawancarai oleh awak media terkait sosialisasi kerukunan umat beragama di Kitawaringin Timur, Senin (15/7/2024). 

“Saya bersama semua unsur pimpinan daerah ini sangat mengharapkan agar perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita hendaknya mampu kita rajut untuk kita jadikan potensi yang sinergis dalam membangun daerah dan bangsa kita ke depannya,” pinta Rihel.

Ia mengatakan tidak boleh larut dalam situasi yang membesar-besarkan dan mempermasalahkan perbedaan, sebab masih banyak masalah bangsa yang perlu mendapat perhatian dan kepedulian kita semua.

“Tujuannya agar kita bisa keluar dari kesulitan-kesulitaan yang ada, menuju masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera yang menjadi cita-cita kita bersama,” ujarnya.

Dirinya tak menampik betapa sulit dan problematisnya masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

“Secara beruntun kita dihadapkan pada rentetan musibah yang seakan tidak habis-habisnya, mulai dari peredaran gelap narkoba, banjir akibat curah hujan tinggi, gagal panen, kecelakaan transportasi yang bertubi-tubi, dan masalah lainnya,” papar Rihel.

Ia meminta semuanya harus disikapi secara bijaksana dan kerja keras secara bersama-samac, agar segera keluar dari permasalahan yang masih melanda bangsa saat ini.

“Sebagai sebuah bangsa yang majemuk atau heterogen, kita menyadari bahwa masyarakat sangat rentan terhadap konflik dan perpecahan yang bernuansa suku, agama, ras, dan adat- istiadat (SARA),” ungkap Asisten I Setda Kotim.

Kemudian terdapat isu-isu yang bernuansa politis yang sengaja dimanfaatkan untuk membuat gejolak yang mengarah kepada tindakan anarkis, kerusuhan, dan konflik horizontal.

“Pada masa menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan segera kita laksanakan, semakin banyak gejolak yang terjadi seperti politik uang, kampanye hitam, kekerasan, intimidasi, dan ketidaknetralan aparat serta polarisasi sosial,” jelas Rihel.

Ia mengatakan pemilihan yang memicu perpecahan dan polarisasi di masyarakat berdasarkan SARA bisa memicu ketegangan dan konflik sosial.

“Sadar atau tidak, setiap gejolak, apalagi sampai menjadi konflik yang anarkis, bukan saja merepotkan pemerintah, tetapi akan mengakibatkan kesengsaraan berkepanjangan bagi masyarakat luas,” terang Rihel.

Pentingya perekat persatuan dan kesatuan untuk memelihara keamanan dan kedamaian, yang antara lain diharapkan peran tokoh atau pemuka dari semua agama yang ada.

“Kita semua menyadari, bahwa aman dan damai itu bukan sekedar kata indah, akan tetapi merupakan kebutuhan kita semua,” ucap Rihel.

Ia mengatakan, tanpa adanya keamanan dan kedamaian, mustahil dapat menjalankan ajaran agama dengan baik serta melanjutkan pembangunan untuk menuju masyarakat sejahtera yang dicita-citakan bersama.

“FKUB kotawaringin Timur kita harapkan bisa menjadi forum untuk mempererat silaturrahmi antar umat beragama, sekaligus mengantisipasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul secara bijak dan fikiran jernih, yang nantinya bermuara pada keharmonisan, ketertiban, dan ketenteraman seluruh masyarakat,” harap Rihel.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved