Seorang Pria Diduga Mabuk Buah Kecubung

Ketua Komite Medik RSJ Kalawa Atei Sebut Bahaya Konsumsi Buah Kecubung Tanpa Pengawasan Dokter

Ketua Komite Medik RSJ Kalawa Atei dr Dina Elizabeth Sinaga angkat bicara terkait efek yang ditimbulkan memakan buah kecubung

|
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Dok Pribadi
Ketua Komite Medik Rumah Sakit Jiwa atau RSJ Kalawa Atei dr Dina Elizabeth Sinaga. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Belakangan ini sedang ramai diberita terkait dua warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tewas setelah mengonsumsi buah kecubung.

Dari informasi yang didapat warga tersebut mengonsumsi buah kecubung yang dioplos dengan obat-obatan dan alkohol.

Menanggapi bahaya tersebut, Ketua Komite Medik Rumah Sakit Jiwa atau RSJ Kalawa Atei dr Dina Elizabeth Sinaga angkat bicara.

Dr Dina menjelaskan, dampak negatif buah kecubung terhadap kesehatan dan kejiwaan seseorang jika dikonsumsi.

"Buah kecubung atau dalam bahasa medisnya disebut "Datura Metel" banyak mengandung berbagai jenis bahan psikoaktif, terutama alkaloid tropana," jelas dr. Dina Elizabeth Sinaga, Kamis (11/7/2024).

Serta beberapa alkaloid yang dapat ditemukan dalam biji buah kecubung antara lain scopolamine, hyoscyamine, dan atropine.

Dirinya mengatakan, scopolamine adalah salah satu alkaloid yang paling dominan dalam biji buah kecubung.

Alkaloid ini dapat memiliki efek yang menenangkan, mengurangi mual, dan menghambat ingatan.

Hyoscyamine, jelasnya memiliki efek mirip dengan scopolamine, yaitu dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas otot.

Baca juga: Cerai dengan Isteri Diduga Mabuk Buah Kecubung, Pria di Palangkaraya Berhalusinasi Makan Tanah

Baca juga: Berita Populer Palangkaraya, Mabuk Buah Kecubung Lalu Makan Tanah dan Pria Dibekuk Mencuri Tas

"Sementara atropine, meskipun ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil, dapat memiliki efek stimulan pada sistem saraf pusat," jelasnya.

Ia juga memaparkan, bahwa biji buah kecubung mengandung senyawa-senyawa yang sangat kuat dan berpotensi berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis.

"Perlu diingatkan penggunaan biji buah kecubung untuk tujuan psikoaktif dapat memiliki efek samping serius dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental," tegasnya.

Saat ditanya terkait apakah buah kecubung masuk sebagai golongan narkotika, dirinya mengatakan tidak termasuk.

"Bukan narkotika tapi zat psikoatif yang berpotensi adiksi," tutup dr. Dina Elizabeth Sinaga. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved