Kotim Habaring Hurung

Wilayah Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan Rawan Terbakar, BPBD Kotim Perkuat Mitigasi Karhutla

BPBD Kotim mitigasi karhutla di wilayah Selatan Kotim, seperti di Teluk Sampit dan mentaya Hilir Selatan yang dianggap rawan terbakar dan besar

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Pemadaman oleh personel gabungan relawan BPBD di lokasi lahan yang terbakar di wilayah Kotim pada Karhutla yang terjadi 2023 lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kotim (Kotawaringin Timur) memprediksi, daerah Selatan jadi daerah paling rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Rabu (10/7/2024).

Saat ini BPBD Kotim terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan mitigasi karhutla.

Bahkan, berdasarkan perkiraan Badan Meneterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) H Asan, musim panas akan terjadi mulai Agustus hingga Oktober 2024.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kotim, Mulatazam mengatakan terdapat dua kecamatan yang sangat rawan terjadi karhutla.

“Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan setelah kita evaluasi, pada 2023 lalu yang paling besar dan banyak terdapat titik panas atau hot spot,” jelasnya.

Ia mengatakan, pada dua kecamatan tersebut akan dilakukan penguatan untuk upaya mitigas karhutla.

BPBD Kotim pun juga akan dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah.

“Bantuan berupa pembiayaan dari BPB-PK Kalteng pada empat kecamatan untuk operasional Masyarakat Peduli Api (MPA),” jelas Multazam.

Keempat kecamatan tersebut ialah Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, dan Seranau.

Kalaksa BPBD Kotim pun akan menggelar apel Kesiapsiagaan Bencana Karhutla dan Gelar Peralatan di Halaman BPBD Kotim.

“Apel kesiapsiagaan menjadi upaya kita untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan secara cepat terhadap bencana Karhutla di Kabupaten Kotawaringin Timur,” jelasnya.

Di sisi lain, melihat puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2024 dan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

“Kita akan melakukan upaya pencegahan bencana dan jangan sampai ada asap, serta sebagai penopang Ibu Kota Nusantara, kita lebih pada mitigasi karhutla,” tutup Multazam. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved