Cegah Penyalagunaan Narkoba, 6 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Sampit Lakukan Tes Urine, Ini Hasilnya

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIB Sampit lakukan tes urine pada 6 warga binaan pemasyarakatan (WBP), Sabtu (22/6/2024).

Kegiatan berlangsung di Jalan Lembaga, Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Tes urine dilakukan guna memastikan lingkungan Lapas Kelas IIB Sampit bebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera melalui Kepala Subseksi (Kasubsi) Keamanan, Mathali.

“Tes urine dilakukan oleh Tim Pelaksana Test Urine dan Perawat Lapas Sampit yang diakomodir langsung oleh Subseksi Keamanan,” jelasnya aaat dikonfirmasi Tribunkalteng.com.

Kasubsi Keamanan mengatakan bahwa kegiatan tes urine akan dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan.

“Tujuan kita adalah untuk memastikan warga binaan tidak menyalahgunakan dan mengkonsumsi narkoba jenis apapun,” ujar Mathali.

Proses tes urine pun dijaga secara ketat oleh petugas Subsi Keamanan, guna memastikan tak ada warga binaan yang melakukan kecurangan.

Setelah warga binaan mengumpulkan urine, kemudian langsung diperiksa oleh tim kesehatan Lapas Sampit.

Pengecekan urine dilakukan menggunakan tes kit yang telah disiapkan, setelah itu perlu menunggu beberapa waktu untuk mengetahui hasilnya.

Baca juga: Lapas Kelas IIB Sampit Berikan Cuti Bersyarat kepada 5 Warga Binaan Berkumpul Bersama Keluarga

Baca juga: Cegah Simpan Barang Terlarang, Petugas Lapas Kelas IIB Sampit Geledah Blok Hunian Warga Binaan

Baca juga: Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Sampit, Diberi Dinkes Kotim Penyuluhan Kesehatan

Dari hasil test urine ini diketahui bahwa seluruh warga binaan yang mengikuti tes urine berstatus negatif atau tidak terbukti mengonsumsi narkoba.

Hal tersebut menjadi upaya dan langkah dari Lapas Sampit dalam mencegah adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Terutama untuk memastikan warga binaan dan lingkungan Lapas Kelas IIB Sampit bersih dari narkoba.

“Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkala dan dilaporkan kepada Kanwil Kemenkumham Kalteng sebagai Unit Monitoring dan evaluasi,” tutup Mathali. (*)