Kobar Marunting Batu Aji

Pemkab Kobar Beri Pelatihan Manajemen dan Akses Permodalan Ekonomi untuk Nelayan

Pemkab Kobar melalui DPKP menggelar pelatihan manajemen usaha perikanan tangkap dan akses permodalan bagi nelayan kecil di wilayah setempat

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Pemateri dan nelayan peserta pelatihan Pelatihan Menajemen dan Akses Permodalan oleh Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan (DPKP). 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), melalui Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan (DPKP), terus berupaya meningkatkan ekonomi nelayan kecil.

Salah satunya, dengan memberikan pelatihan manajemen usaha perikanan tangkap dan akses permodalan, serta pembuatan alat penangkapikan (Api) ramah lingkungan jaring sela dasar.

Kegiatan yang berlansung di Aula Balai Latihan Kerja, diikuti sebanyak 40 orang peserta dari perwakilan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB), nelayan binaan DPKP Kobar dan penyuluh perikanan sebagai pendamping teknis pelaku usaha bidang perikanan di lapangan.

Plt Kepala DPKP Kobar Rusliansyah mengatakan, bahwa usaha perikanan tangkap yang mempunyai potensi besar. Sehingga diharapkan mampu menjadi peningkatan ekonomi masyarakat.

"Pemerintah daerah akan terus melakukan pendampingan pada KUB yang ada di Kobar, serta bersinergi dengan penyuluh perikanan kementerian kelautan dan perikanan, untuk membantu mengoptimalkan potensi perikanan tangkap di Kobar," ujar Rusliansyah, Sabtu, 15 Juni 2024.

Lebih lanjut Rusliansyah menjelaskan, penangkapan ikan merupakan hulu yang sangat besar menyumbang perkembangan perekonomian daerah khususnya bagi pelaku usaha nelayan.

Untuk itu dalam beberapa tahun terakhir Pemda melalui DPKP Kobar telah menyalurkan Alat Penangkap Ikan (API), dalam bentuk jaring maupun kapal beserta alat tangkap.

Dalam kesempatan yang berbeda Manis Suharjo selaku Kabid Perikanan Tangkap dan Pengawasan Sumberdaya Hasil Perikanan mengatakan, seiring berjalannya waktu dengan banyaknya API yang sudah disalurkan mengalami kendala maupun kerusakan yang seharusnya bias ditangani sendiri, namun karena pelaku usaha banyak yang belum memiliki keterampilan.

"Hal inilah yang menjadi salah satu alasan DPKP Kobar menggandeng Balai Besar Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang, merasa perlu untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan nelayan dalam pembuatan API yang ramah lingkungan, serta simulasi cara penggunaan jaring, serta menambah pengetahuan nelayan dalam manajemen keuangan serta mengakses permodalan melalui kegiatan pelatihan ini," ujar Manis.

Pihaknya berharap, pada suatu saat nanti nelayan mampu merawat dan menjaga alat tangkap, agar umur teknis pemakaian alat tangkapnya bias lebih lama lagi dibanding sebelum nelayan mendapat pelatihan. Serta, agar nanti penghasilan nelayan akan lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved