Berita Kotim

Status Pemulihan Diperpanjang 2 Kali, Pemkab Kotim Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir

Perpanjangan status pemulihan bencana banjir dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) dan BPBD, Jumat (31/5/2024).

|
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com / pangkan bangel
Asisten I Setda Kotim, Rihel Magat saat memimpin evaluasi status pemulihan bencana banjir di Kotawaringin Timur, Jumat (31/5/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Perpanjangan status pemulihan bencana banjir dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) dan BPBD, Jumat (31/5/2024).

Perpanjangan status pemulihan bencana banjir tersebut dibenarkan oleh Asisten I Setda Kotim, Rihel Magat dengan melakukan beberapa pertimbangan.

Selain itu, Rihel Magat juga mengatakan, dataran rendah di kawasan Desa Hanjalipan menjadi tumpuan akhir dari efek domino banjir.

Hal tersebut dibenarkan oleh Asisten I Setda Kotawaringin Timur, Rihel Magat.

“Dari 4 Kecamatan yang terendam banjir, saat ini hanya 2 Kecamatan saja yang masih terdampak banjir,” jelasnya.

Ia mengatakan Pemkab Kotim akan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir tetap disalurkan oleh Dinas Pertanian dan Bulog Kotim.

“Saat ini stok beras di Bulog ada sekira 42 ton dan yang telah disalurkan kepada warga sekira 23 ton, serta ada rencana pengadaan sebanyak 39 ton,” terang Rihel.

Dirinya pun sangat berharap semua warga bisa tercover dengan baik dan masyarakat mendapatkan saluran bantuan.

Saat ini masih dalam transisi pemulihan selama 7 hari dan menjadi perpanjangan kedua setelah masa transisi pemulihan akhir pada 31 Mei 2024.

“Masa transisi pemulihan bencana banjir akan berlangsung pada 1 Juni hingga 7 Juni 2024,” ujar Asisten I Setda Kotim.

Saat ini wilayah yang masih terdampak oleh banjir adalah Kecamatan Mentaya Hulu dan Kecamatan Kota Besi.

Berdasarkan informasi terakhir, banjir sudah masuk ke wilayah Desa Hanjalipan, karena tumpuan akhirnya sudah di desa tersebut.

Berdasarkan pengalaman sebagai Kalaksa BPBD Kotim, banjir pada Kecamatan Kota Besi dapat terjadi selama sebulan lebih.

Baca juga: Banjir Katingan Kalteng Meluas Hingga Enam Kecamatan, Sebanyak 18.287 Jiwa Terdampak

“Tapi untuk waktu terendamnya ini bervariasi karena masuk dalam dataran rendah, kadang bisa sampai 2 minggu hingga surut,” ujarnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa banjir juga terjadi akibat tingginya curah hujan pada wilayah Hulu dan berdampak pada wilayah Hilir.

“Kita berharap pada perpanjangan status transisi pemulihan bencana banjir, sehingga air dapat dengan cepat surut,” tutup Rihel. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved