Berita Palangkaraya

Patung Burung Enggang jadi Ikon Taman Pasuk Kameloh Palangkaraya, Spot Favorit Bagus untuk Berfoto

Patung Burung Enggang jadi ikon di Taman Pasuk Kameloh Palangkaraya, dan jadi tempat favorit spot berfoto bagi pengunjung yang datang ke sana

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
Patung Burung Enggang yang terletak di Taman Pasuk Kameloh Palangkaraya, Kalteng. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Burung Enggang merupakan binatang khas Kalimantan, termasuk di Kalimantan Tengah. Selain bulunya yang cantik burung inipun memiliki arti khusus dan sakral bagi masyarakat suku Dayak.

Sehingga tak jarak menjadi ikon di suatu tempat atau lokasi di sejumlah daerah, termasuk di Kota Cantik Palangkaraya.

Reflika atau patung Burung Enggang dapat dilihat di Taman Pasuk Kameloh dan menjadikan ikon tempat tersebut yang dibangun 2018 lalu.

Patung Burung Enggang kawasan taman Pasuk Kameloh menghadap ke arah Sungai Kahayan Palangkaraya.

Hadirnya ikon baru di Taman Pasuk Kameloh ini untuk menambah daya tarik para wisatawan untuk berkunjung.

Hampir semua pengunjung yang datang selalu mengabadikan dirinya untuk foto dengan patung burung tingang ini. Setiap malam taman yang baru dibuat ini selalu ramai dikunjungi.

Patung Burung Enggang yang berdiameter kurang lebih 2,5 x 2 meter itu, menambah daya tarik masyarakat untuk mengunjungi taman Pesuk Kameloh.

Bahkan setiap masyarakat yang datang tidak lepas untuk mengabadikan foto bersama patung Burung Enggang tersebut.

Salah seorang pengunjung Taman Pasuk Kameloh yang bernama Lewis mengatakan setiap dirinya berkunjung ke Palangkaraya tidak pernah lupa untuk berkunjung ke Taman Pasuk Kameloh.

"Iya mas, setiap ke Palangkaraya gak pernah gak mampir ke Taman Pasuk Kameloh, termasuk mengambil gambar Burung Tingang," ujar Lewis Rabu (8/5/1024).

Diri selalu pengunjung mengatakan dengan adanya patung Burung Enggang ini menambah fariasi Taman Pasuk Kameloh sehingga lebih menarik.

"Adanya Burung Enggang yang identik dengan suku Dayak ini akan menjadikan ciri khas dari Kota Palangkaraya," harap Lewis.

Sedikit informasi, Burung Enggang atau dalam bahasa dayak "Burung Tingang" merupakan burung yang dikeramatkan.

Burung yang termasuk dalam spesies yang dilindungi ini hampir tidak bisa dilepaskan dari kehidupan suku dayak.

Makna Burung Enggang bagi suku Dayak menjadi salah satu tanda kedekatan masyarakat manusia dengan alam sekitarnya.

Baca juga: Wisata Palangkaraya, Banyak Spot Foto Bagus Taman Pasuk Kameloh Ramai Dikunjungi Saat Hari Libur

Baca juga: Taman Pasuk Kameloh dan Nyahu Papan Taliwu Ditutup, Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Palangkaraya

Baca juga: Makna Burung Enggang Alias Tingang, Atribut Simbol Kemuliaan Suku Dayak Kalteng

Masyarakat suku Dayak sangat menghormati burung enggang, dan menganggapnya sebagai panglima burung.

Hampir seluruh bagian tubuh Burung Enggang menjadi lambang dan simbol kebesaran dan kemuliaan suku Dayak.

Burung Enggang juga dianggap sebagai lambang perdamaian dan persatuan. Oleh karena itu, Burung Enggang dapat kita temukan di hampir setiap ruang masyarakat dayak.

Tidak terkecuali seperti pada patung, ukiran, lukisan, pakaian, rumah, balai desa, monumen, pintu-pintu gerbang, juga di makam-makam. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved