Mahasiswa ULM Hilang di Kalteng

Mahasiswa ULM Hilang di Kapuas Kalteng Belum Ditemukan, Warga Setempat Lakukan Ritual Adat Sangiang

Mahasiswa Fakultas Kehutanan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru yang hilang di Sei Ahas Kapuas Kalteng digelar ritual adat oleh warga

|
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Proses pencarian mahasiswa ULM, Banjarmasin yang hilang di Desa Sei Ahas, Kapuas, Kalteng. Sampai saat ini korban masih belum ditemukan, Sabtu (4/5/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Upaya pencarian Aditya Dharma Santoso (21) masih belum membuahkan hasil, sejak dikabarkan pertama kali hilang kontak pada Kamis (2/5/2024) sekira pukul 15.00 WIB hingga kini tim gabungan masih berusaha melakukan pencarian, Sabtu (4/5/2024).

Aditya merupakan seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ia dikabarkan hilang di Desa Sei Ahas, Kecamatang Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Informasi terhimpun Aditya di lokasi tersebut sedang melakukan geotagging atau pemetaan untuk penambahan informasi geografis di lokasi tersebut.

Geotagging merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan mahasiswa fakultas kehutanan.

Aditya berangkat menuju Desa Sei Ahas untuk melakukan geotagging bersama 15 mahasiswa ULM lainnya.

Kalaksa Basarnas Palangkaraya, Alit Supartana mengungkapkan ,pada hari di mana Aditya hilang kontak, ia berpencar untuk melakukan geotagging di petak enam.

BN mahasiwa hilng di Sei Ahas Kapuas Kalteng
Breaffing dilakukan personel Tim SAR Gabungan mencari mahasiswa ULM yang hilang di Sei Ahas Kapuas, Kalteng, Jumat (3/5/2024) kemarin.

Hingga sore hari rekan-rekan Aditya sudah berkumpul di titik yang sudah ditentukan namun Aditya tak kunjung tiba, bahkan rekannya menunggu selama sekira satu jam.

"Rekan korban kemudian berinisiatif untuk melakukan pencarian dibantu warga namun korban masih belum ditemukan," ujar Alit.

Pencarian tersebut dilakukan hingga Jumat (3/5/2024) dini hari, karena tak membuahkan hasil warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Kapuas.

Setelah menerima informasi BPBD Kapuas, Alit kemudian memberangkatkan satu tim penyelematan menuju lokasi yang dilaporkan.

"Kami memberangkatkan satu unit penyelematan dan pencarian menuju lokasi untuk segera mencari korban," ujar Alit.

Saat ini segala upaya pencarian terus dilakukan, warga setempat juga berusaha termasuk melakukan ritual adat.

Camat Mantangai, Yubderi mengungkapkan ritual tersebut merupakan upaya berkomunikasi dengan leluhur atau alam gaib untuk meminta petunjuk keberadaan Aditya.

"Sepemahaman saya seperti itu, segala upaya terus dilakukan untuk menemukan korban," terang Yubderi.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved