China Kembangkan Sawah di Kalteng
WALHI Soroti Risiko Kerusakan Ekosistem Gambut, Kembangkan Padi Sawah di Kalteng oleh China
WALHI Kalteng, menyoroti kemungkinan dampak kerusakan ekosistem gambut rencana pemerintah untuk pengembangan padi sawah di Kalteng
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Wahana Lingkungan Hidup atau WALHI Kalteng, menyoroti kemungkinan dampak kerusakan ekosistem gambut rencana pemerintah untuk pengembangan padi sawah di Kalteng.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan, Cina bersedia mengembangkan padi sawah di Bumi Tambun Bungai ini.
Luhut pun mnyampaikan encana tersebut sudah disepakati bahkan hanya tinggal mencari mitra lokal.
Tak hanya itu, negara yang identik dengan panda itu siap memberikan teknologi pengembangan padi mereka.
Menanggapi hal tersebut Direktur Walhi Kalteng, Bayu Herinata, menyoroti potensi dampak lingkungan dari rencana pegembangan padi sawah.
Menurut Bayu, rencana pengembangan padi sawah di Kalteng berpotensi merusak ekosistem gambut yang ada di Kalteng.
Ekosistem gambut yang rusak dapat mengakibatkan kehilangan cadangan karbon, cadangan air hingga keanekaragaman hayati.
"Lahan yang disiapkan secara besar-besaran akan merusak ekosistem gambut selain itu padi sawah juga memerlukan sistem irigasi yang memerlukan lahan lebih luas," jelas Bayu, Kamis (24/4/2024).
Bayu menerangkan saat ini di sejumlah wilayah Kalteng sudah pernah melakukan praktek padi sawah.
Namun praktek padi sawah yang pernah dijalankan seperti program food estate di Gunung Mas dan Pulang Pisau juga tak maksimal.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan, selain berpotensi merusak lingkungan dan eksosistem gambut dari segi ekonomis juga tidak menguntungkan.
"Kalau pun tidak menggunakan lahan gambut misalnya menggunakan tanah mineral biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan lahan itu terlalu besar," jelas Bayu.
Menurut Bayu, pihak investor dari luar negeri juga akan berpikir dua kali jika investasi yang dilakukannya tidak menguntungkan.
Baca juga: Kapuas dan Pulang Pisau Kalteng, Potensial Jadi Lahan Pertanian Penerapan Teknologi Padi China
Baca juga: Soal China Ingin Kembangkan Pertanian di Kalteng, Dinas TPHP Siap Ikuti Arahan Pimpinan
Selain berpotensi merusak lingkungan dan kurang menguntungkan secara ekonomi, program padi sawah juga akan berpengaruh pada sosial dan budaya masyarakat lokal.
Tak hanya itu, menanam satu jenis tanaman atau monokultur berpontesi gagal panen ketika menghadapi perubahan iklim.
Walhi Kalteng
Kalimantan Tengah
China
ekosistem gambut
padi sawah di Kalteng
RunningNews
TribunBreakingNews
Rencana Pengembangan Teknologi Padi Sawah Dengan China, Petani Kalteng Sebut Sangat Beresiko |
![]() |
---|
BPSIP Kalteng Belum Dapat Info, Soal China Ingin Kembangkan Sektor Pertanian untuk Teknologi Padi |
![]() |
---|
Kapuas dan Pulang Pisau Kalteng, Potensial Jadi Lahan Pertanian Penerapan Teknologi Padi China |
![]() |
---|
Gandeng China Kembangkan Teknologi Pertanian, HKTI Kapuas Timur Kalteng Yakin Produksi Meningkat |
![]() |
---|
Soal China Ingin Kembangkan Pertanian di Kalteng, Dinas TPHP Siap Ikuti Arahan Pimpinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.