China Kembangkan Sawah di Kalteng
BPSIP Kalteng Belum Dapat Info, Soal China Ingin Kembangkan Sektor Pertanian untuk Teknologi Padi
Rencana kerjasama teknologi padi untuk pengembangan pertanian Kalteng belum diketahui Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah.
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Rencana pemerintah pusat yang akan menjadi Kalteng sebagai lokasi pengembangan pertanian kerjasama teknologi padi dengan China direspon positif Pemprov Kalteng.
Namun ternyata rencana kerjasama teknologi padi untuk pengembangan pertanian tersebut belum diketahui Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah atau BPSIP Kalteng.
Beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa China atau yang juga dikenal sebagai Negeri Tirai Bambu bersedia mengembangan sektor pertanian di Kalimantan Tengah, dengan teknologinya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendukung, mengingat saat ini Kalimantan Tengah memiliki potensi seluas 165 ribu hektar, dari 200 ribu hektar yang ditargetkan.
Kemudian terkait dengan hal ini, Ketua Tim Diseminasi Standar Instrumen Pertanian, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Kalimantan Tengah, Umi menyebut, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait dengan adanya rencana tersebut.
“Sampai saat ini itu, kami sebagai UPT Kementan yang di Daerah belum mendapatkan informasi sama sekali terkait hal tersebut,” jelasnya saat ditemui Tribunkalteng.com Jumat (26/4/2024).
Dalam kesempatan berbeda, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menyebut, dua di antara Kabupaten yang memiliki potensi terbesar di Kalimantan Tengah adalah Pulang Pisau dan Kapuas.
Terkait dengan hal ini, Umi berpendapat kemungkinan hal tersebut didasari oleh adanya Food Estate di kedua wilayah tersebut.
Baca juga: Gandeng China Kembangkan Teknologi Pertanian, HKTI Kapuas Timur Kalteng Yakin Produksi Meningkat
“Mungkin disebutkan demikian karena melihat bahwa beberapa tahun terakhir, food estate dikembangkan disana. Mungkin itu yang mendasari, kita juga belum tau pulpisnya dimana kapuasnya dimana. Tapi sebagai teknis kami belum dapat informasi sama sekali,” sebutnya.
“Kami sebagai UPT dibawah Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, jadi kami biasa mendapat informasi dari eslon 1, kemudian dari eslon 2, eslon 2 kami itu di Bogor, biasanya baru lanjut informasinya ke kami,” imbuhnya.
Umi menambahkan selain kedua wilayah tersebut, Kotawaringin Timur juga memiliki potensi besar dibidang pertanian.
“Kalau untuk menyokong pertanian itu di Kotim juga luas area sawahnya, masih bagus masih banyak lahan sawah disana, masih eksis juga lahan sawahnya,” pungkas Umi. (*)
Rencana Pengembangan Teknologi Padi Sawah Dengan China, Petani Kalteng Sebut Sangat Beresiko |
![]() |
---|
WALHI Soroti Risiko Kerusakan Ekosistem Gambut, Kembangkan Padi Sawah di Kalteng oleh China |
![]() |
---|
Kapuas dan Pulang Pisau Kalteng, Potensial Jadi Lahan Pertanian Penerapan Teknologi Padi China |
![]() |
---|
Gandeng China Kembangkan Teknologi Pertanian, HKTI Kapuas Timur Kalteng Yakin Produksi Meningkat |
![]() |
---|
Soal China Ingin Kembangkan Pertanian di Kalteng, Dinas TPHP Siap Ikuti Arahan Pimpinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.