China Kembangkan Sawah di Kalteng

Gandeng China Kembangkan Teknologi Pertanian, HKTI Kapuas Timur Kalteng Yakin Produksi Meningkat

Provinsi Kalteng diwacanakan sebagailokasi pengembangan pertanian dengan menggunakan teknologi sawah padi dari Negara China.

|
Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / pangkan bangel
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI Kapuas Timur, Kalimantan Tengah, Suhardi. (*) 

TRIBUNKALTENG, SAMPIT - Provinsi Kalteng diwacanakan sebagai lokasi pengembangan pertanian dengan menggunakan teknologi sawah padi dari Negara China.

Pemerintah Pusat berencana bekerja sama dengan Negara China untuk kembangkan potensi sawah padi di wilayah Kalimantan Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Dirinya mengungkapkan bahwa China bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal tersebut dilakukan dengan memberikan teknologi padi negara tersebut, serta akan memulai proyek pada Oktober 2024 mendatang.

Suhardi selaku Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kecamatan Kapuas Timur pun memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

“Kita tentu sangat setuju jika memang pengembangan teknologi sawah padi bagi para petani,” terangnya pada Tribunkalteng.com.

Mengenai perkembangan teknologi, Suhardi selaku pengiat pada sektor pertanian menyambut baik rencana tersebut.

Ia mengatakan, artinya dari yang awalnya secara tradisional atau konvensional menjadi lebih moderen, tentu sangat efektif dan membantu pekerjaan petani

“Jika dibandingkan dengan yang ada saat ini, kita masih ada banyak petani menggunakan cara tradisional, serta pemerintah pun sudah sangat membantu para petani dengan adanya pengembangan teknologi sawah padi bagi para petani,” terang Suhardi.

Ia mengatakan terkait dampak buruknya masih belum diketahui, apakah nanti cara pertanian dikuasai orang atau bagaimana pihaknya masih belum tahu.

“Tetapi kita punya harapan lahan sawah padi milik sendiri dan telah dikerjakan bertahun-tahun, dengan adanya teknologi tersebut bisa semakin meningkat hasilnya,” harap Ketua HKTI Kapuas Timur.

Ia menambahkan terutama dengan adanya pemgembangan teknologi dari negara China atau negara mana pun dalam meningkatkan hasil panen.

Kemudian berkenaan dengan masalah pupuk, saat ini memang ada pengurangan pupuk subsidi, tapi harga tetap sama.

Ia mengatakan pupuk non subsidi memang ada kenaikan harga, namun sedikit, harapannya pupuk subsidi pertanian ditambah untuk mengurangi beban biaya bagi para petani.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved